Keyakinan saya pribadi, ini juga keyakinan dari para masyayikh kita abhwa yang paling inti dari pesantren itu adalah keramatnya kiainya
P3M.OR.ID. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebut bahwa pesantren itu mempunyai kelebihan dengan lembaga pendidikan lainnya. Menurutnya pesantren itu ada berkah dan doa dari kiai. Selain itu inti dari pesantren yaitu sosok kiainya. Figur seorang kiai kebanyakan menentukan masa depan dan keberkahan ilmu santrinya.
Hal tersebut disampaikan dalam pesannya pada Haflah Khotmil Qur’an dan Majelis Haul di Pondok Pesantren Nurussalam, Krapyak, Yogyakarta belum lama ini. Menurutnya berkah dan doa kiai itu seperti oli yang membuat lancar semua proses menuntut ilmu. “Karena itu saya menitipkan anak untuk mondok di sini, supaya mendapat berkah dari (alm) Mbah Munawwir, (alm) Mbah Ali Maksum serta para masyayikh lainnya,” katanya seperti dilansir laman kryogya.com.
Menurut Gus Yahya yang juga Ketua Umum PBNU, kalau sekadar menuntut ilmu bisa di mana saja, baik di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal. Dengan perkembangan teknologi informasi, mencari ilmu apa saja juga bisa melalui internet.
Tetap Eksis
Bahkan menghafalkan Alquran juga bisa dipandu internet. Namun yang ada berkahnya hanya di pondok pesantren. “Kalau sekarang banyak pondok pesantren, maka perlu pilih-pilih, kira-kira di pondok yang pancen keramat tenan,” kata Gus Yahya. Kemudian Kiai Yahya juga menhelaskan bagwa ayahnya mondok di Krapyak agar mendapat berkah Krapyak dan bisa seperti Mbah Ali.
“Keyakinan saya pribadi, ini juga keyakinan dari para masyayikh kita abhwa yang paling inti dari pesantren itu adalah keramatnya kiainya,” jelasnya. Kiai Yahya kemudian menjelaskan tentang pentingnya sosok kiai dalam pesantren dalam keberhasilan seorang santri.
Ketokohan kiai , lanjutnya, juga akan menarik banyak orang tua untuk belajar ke seorang kiai. Selain itu, peran dan ketokohan seorang kiai juga membuat pondok pesantren berbeda dari lembaga pendidikan yang lainnya. Fakta inilah yang kemudian membuat pondok pesantren tetap eksis hingga sekarang. “Kalau tidak ada keramatnya kiai maka tidak ada bedanya antara pondok pesantren dan non pesantren. Kalau ada keramatnya kiai maka sudah jaminan,” katanya.