P3M OR. ID. Pesantren Buntet adalah salah satu pesantren tertua di Indonesia. Usianya sudah hampir dua setengah abad. Pesantren ini sekarang telah berkembang dengan pesat dengan beberapa fasilitas yang modern. Selain itu pesantren yang terletak di Cirebon ini juga tidak hanya mempunyai pendidikan non formal saja tetapi juga ada pendidikan formalnya.
Pesantren Buntet terletak di desa Buntet Cirebon mempunyai sejarah panjang. Berdiri pada abad 18, pesantren ini posisinya berada di desa yaitu Desa Mertapada Kulon dan Desa Munjul. Kiai Muqoyyim dalah pendiri pesantren ini. Pesantren ini pada mulanya berdiri di di Desa Bulak kurang lebih 1/2 km dari perkampungan pesantren yang ada sekarang. Salah satu buktinya adalah makam Mbah Muqoyyim yang sampai sekarang masih utuh.
Awal mulanya pesantrean hanyalah bangunan sangat sederhana dengan langgar (Musholla) dan beberapa kamar santri. Namun lambat laun pesantren berkembang dan menarik menarik masyarakat sekitar untuk bergabung belajar mengaji kepada kiai Muqoyyim. Saat ini pondok pesantren berubah menjadi salah satu pesantren besar dengan ribuan murid dan puluhan ribu alumninya. Tidak sedikit lulusan pesantren buntet yang juga mempunyai podnok besar. Pada perkembangannya kepemimpinan pesantren dipegang oleh para sesepuh. Diantara kiai sepuh pesantrena buntet adalah Kiai Abbas, KH. Abdullah Abbas hingga KH. Nahduddin Abbas.
Metode Pendidikannya
Pesatnya jumlah santri juga sejalan dengan berkembang metode pendidikannya. Saat ini metode pendidikan pondok Buntet Pesantren tidak hanya tradisional tetapi juga mengadopsi sistem sekolah modern. Tak ayal di pesantren ini juga Madrasah Ibtidaiyah hingga perguruan tinggi. metode pendidikan tradisional yang masih bertahan adalah mengkaji kitab-kitrab salafussholeh yang banyak mengupas seputar Al Quran, Hadits, Tafsir, Balaghoh, Ilmu gramatika bahasa Arab, dan karya-karya akhlak maupun tasawuf dan fiqh dari para ulama terdahulu.
Selain itu Pondok Pesantren Buntet juga berbeda dengan pesantren lainnya. Lembaga pendidikan Islam ini mempunyai keunikan. Salah satunya adalah komunitasnya yang homogen. Di Buntet santri dan penduduk asli pesantren sulit dibedakan. Hal ini karena baik penduduk asli pesantren ini ataupun santri, keberadaan sehari-hari tidak lepas dari aktivitas nyantri (mengaji).
Dalam laman buntetpesantren.id menyebut setidaknya ada tiga jenis masyarakat penghuni pesantren. Pertama, masyarakat keturunan kyai. Dari catatan silsilah keturunan Kyai Buntet, hampir seluruh Kyai di Pesantren ini adalah anak cucu dari keturunan Syarif Hidayatullah, salah seorang anggota Walisongo. Kedua, Masyarakat biasa. Asal mula mereka adalah para santri atau teman-teman Kyai yang sengaja diundang untuk menetap di Buntet.
Keunikannya
Selain itu, mereka memiliki hubungan yang cukup erat bahkan saling menguntungkan (mutualism). Pada awalnya mereka adalah khodim (asisten) atau teman-teman Kyai. Namun karena merasa betah akhirnya menikah dan menetap hingga sekarang. Penduduk Buntet Pesantren yang bukan dari turunan Kyai ini dulunya populer dengan istilah masyarakat Magersari. Ketiga, masyarakat santri. Merekalah yang membesarkan nama baik Buntet Pesantren.
Sebab salah satu sistem yang dibangun di pesantren ini adalah bagi santri yang mondok di Buntet Pesantren harus menyelesaikan pendidikan formalnya. Santri wajib untuk mengenyam pendidikan SD, SLTP, SLTA hingga Universitas jika mampu. Selain itu mereka harus mengikuti pendidikan non formal (dirosah diniyyah) yang ada masing-masing asrama. Santri juga dapat mengikuti pendidikan khsusus yang oleh kyai-kyai sesuai spesialisasi ilmunya
Sekarang sudah terdapat Akademi Perawat Buntet Pesantren, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT). Kemudian setingkat SMA seperti SMK Mekanika Buntet Pesantren, Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Putera (MANU Putra) dan Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Puteri (MANU Putri).
Ada juga Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Putra I (MTsNU Putra I), Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Putra II (MTsNU Putra II) dan Madrasah Ibtidaiyah. Kemudian Madrasah Diniyah hingga Taman Kanak-Kanak. Selain itu pondok Buntet juga memiliki PKBM, Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Agar berjalan optimal pihak pesanteren kemudian mendirikan sebuah Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Salah satu tugasnya adalah mengelola dan menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal.
.