Pendidikan Quote Gus Dur
KabarKabar TerkiniPilihan Editor

Lima Pesantren Salaf Transformatif Mendapat Penghargaan

35
×

Lima Pesantren Salaf Transformatif Mendapat Penghargaan

Sebarkan artikel ini
PKB beri pengahragaan kepada 5 pesantren salaf
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB} memberikan anugerah pada lima pesantren salaf transformatif yang sukses gabungkan tradisi dan inovasi.( Foto dok. pkb.id}

P3M.OR.ID. Ada 5 pesantren salaf mendapatkan penghargaan karena dinilai sukses gabungkan tradisi dan inovasi. Kelima pesantren transformatif tersebut adalah Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Pesantren Al Anwar, Pesantren Internasional Asy-Syifa Al Mahmudiyah, Pondok Pesantren Salafy Terpadu Ar-Risalah dan Pondok Pesantren Nahdliyin Agrobisnis. Penghargaan ini menjadi bukti apresiasi terhadap pencapaian kelima lembaga pendidikan Islam  tersebut.

Acara penyerahan sendiri berlangsung pada   Puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).  Bertempat di digelar di JCC Senayan, Jakarta. Presiden RI Prabowo Subianto menyerahkannya secara langsung didampingi oleh Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. Penghargaan ini menjadi bukti nyata. Ini adalah apresiasi bagi lembaga pendidikan Islam tersebut. PKB menilai kelima pesantren ini berhasil memadukan tradisi luhur dan mampu merespons tantangan zaman dengan inovasi. Menurut PKB posisi penting pesantren. dan pilar utama pembangunan karakter bangsa. Mereka juga kunci kemandirian Indonesia di masa depan.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya peran pesantren modern. Menurutnya, pesantren harus menjadi benteng nilai sekaligus kawah candradimuka. Tempat ini harus melahirkan generasi penerus yang tangguh dan kompeten. “Kita butuh pesantren yang tidak hanya menjaga nilai, tapi juga membentuk generasi tangguh untuk Indonesia yang mandiri dan maju,” kata Presiden Prabowo dalam sambutannya.

Komitmen PKB untuk Ekosistem Pesantren

Menurut Ketua Panitia Harlah PKB ke-27, Ahmad Iman Syukri, penghargaan ini adalah bagian dari ikhtiar partai. Tujuannya untuk memperkuat ekosistem pendidikan pesantren. PKB ingin pesantren tetap modern tanpa meninggalkan akarnya. Akar tersebut adalah tradisi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. “Peran pesantren-pesantren di Indonesia itu sangat besar, terutama dalam konteks pendidikan. PKB sadar akan hal itu, ditambah lagi mayoritas pengurus dan kader PKB itu santri,” kata Iman. Adanya inisiatif tersebut menggarisbawahi hubungan erat PKB dengan komunitas santri atau pesantren. Partai ini secara konsisten mendorong kemajuan pesantren. Pesantren dipandang sebagai pusat peradaban yang adaptif.

Kelima pesantren salaf penerima penghargaan memiliki keunikan masing-masing. Mereka menjadi teladan dalam menggabungkan tradisi dan kemajuan.  Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Banten misalnya mempunyai kekukuhan dalam mengajarkan kitab kuning. Namun, lembaga yang berada di Cidahu ini juga sangat terbuka pada digitalisasi keilmuan. Program dakwah terintegratif dan semangat kemandirian sosial menjadi ciri khas pesantren pimpinan ulama kharismatik, Abuya Muhtadi Dimyathi ini.

Kemudian Pondok Pesantren Internasional Asy-Syifa Al Mahmudiyah, Sumedang,Jawa Barat juga mempunyai inovasinya sendiri.  Pondok pesantren pimpinan Abuya Prof. Dr. KH. Muhyiddin Abdul Qodir Almanafi keunggulannya terletak pada kurikulum karakter berbasis nilai Islam. Mereka berhasil mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum dan agama. Lingkungan belajar yang kondusif menjadi bukti dialog antara nilai salafiyah dan globalisasi.

Perkembangan Zaman

Sementara itu Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang,  Jawa Tengah mendapat penghargaan karena tetap istiqamah dalam menjaga sistem pendidikan salafiyah murni. Namun, pesantren besar warisan besar almaghfurlah KH. Maimun Zubair ini tetap mengikuti perkembangan zaman. Filosofi ini bersumber dari maqalah terkenal kiai Maimun  yaitu, “Wajib bagi orang yang berakal mengetahui situasi zamannya.”

Penghargaan juga diberikan Pondok Pesantren Salafy Terpadu Ar-Risalah Lirboyo, Jawa Timur Pesantren ini. Pesantren ini berhasil memadukan kekuatan tradisi salaf dengan inovasi teknologi. Inovasi utamanya adalah sistem informasi akademik berbasis aplikasi. Para santri juga belajar berbagai bahasa asing. Mereka diajarkan bahasa Arab, Inggris, Jepang, dan Mandarin. Keterampilan abad ke-21 juga menjadi fokus utama pendidikan.

Terakhir Pondok Pesantren Nahdliyin Agrobisnis, Gunung Lerang, Bone, Sulawesi Selatan Pesantren unik. Karena selain belajar agama juga  fokus pada kemandirian ekonomi melalui agribisnis. Santri tidak hanya belajar ilmu agama. Mereka juga mendapat pembinaan untuk bercocok tanam, beternak, dan mengolah produk pangan. Harapannya lulusan pesantren ini mampu menjadi sosok yang alim sekaligus mandiri secara ekonomi.

Penganugerahan ini menegaskan posisi strategis pesantren. Pesantren bukan lagi lembaga pendidikan yang terisolasi. Mereka telah bertransformasi menjadi pusat inovasi yang dinamis. Kelima pesantren ini menjadi teladan nyata. Mereka membuktikan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan. PKB berharap penghargaan ini dapat memotivasi pesantren lain di seluruh Indonesia. Agar terus berinovasi demi kemajuan bangsa yang berkarakter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *