AgendaPilihan Editor

Perkuat Literasi Digital, P3M Selenggarakan Halaqoh Pengembangan Media Digital Pesantren

413
×

Perkuat Literasi Digital, P3M Selenggarakan Halaqoh Pengembangan Media Digital Pesantren

Sebarkan artikel ini
Direktur P3M - Sarmidi Husna
Direktur P3M - Sarmidi Husna

P3M.OR.ID. Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) akan menyelenggarakan Halaqah bertema Strategi dan Pengembangan Media Digital Pesantren. Acara ini bertujuan antara lain untuk merumuskan langka stretagis dalam pengembangan media digital pesantren. Selain itu juga membangun kerangka jaringan dan mengidentifikasi kebutuhan dan pengembangan media digital di pesantren

Menurut Direktur P3M, KH Sarmidi Husna adanya halaqah ini didasari akan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berdampak pada perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pesantren. “Di era digital ini, pesantren dan para santri juga tidak luput dari dampaknya. Pesantren digital merupakan istilah yang menggambarkan adaptasi dan pemanfaatan teknologi digital oleh para santri dalam proses belajar-mengajar dan kegiatan sehari-hari di lingkungan pesantren. Meskipun peluangnya sangat menjanjikan, terdapat tantangan yang perlu dihadapi agar penerapannya dapat berjalan dengan optimal,” ungkap Sarmidi

Sarmidi menambahkan bahwa pengembangan media digital di pesantren juga dapat membuka peluang dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan pendidikan di pesantren. “Santri yang memiliki literasi digital dapat dengan mudah memanfaatkan teknologi mencari informasi pekerjaan, atau bahkan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar,” ungkapnya.

Pentingnya Penguatan Media Digital Pesantren

Selain itu adanya literasi digital memungkinkan pesantren untuk terhubung dengan dunia luar, mempromosikan kegiatan dan prestasi pesantren, serta menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan lainnya. “Pesantren yang memiliki literasi digital yang baik dapat memanfaatkan media sosial dan platform online untuk meningkatkan visibilitas dan berkomunikasi dengan masyarakat,”tambahnya.

Selain itu tidak sedikit tantangan yang harus bagi pesantren dalam pengembangan media digital. Salah satunya adalah minimnya infrastruktur dan akses Internet di pesantren. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan infrastruktur dan akses internet di beberapa daerah terpencil. Bagi pesantren yang berada di daerah terpencil, akses internet yang terbatas dapat menghambat implementasi pengembangan medianya. “Selain itu isu keamanan dan etika digital. Pesantren harus memberikan perhatian khusus pada keamanan data dan etika digital dalam menggunakan teknologi. Pelatihan tentang keamanan siber dan perilaku digital yang bertanggung jawab harus terintegrasi dalam kurikulum pendidikan,” ungkapnya.

Dan tidak kalah penting, lanjut Sarmidi adalah penyediaan sumber daya dan dukungan yang memadai seperti perangkat teknologi dan akses internet yang memadai bagi para santri. “Selain itu, dukungan teknis dan pelatihan bagi guru dan staf pesantren juga perlu untuk memastikan penerapan teknologi berjalan dengan lancar,” pungkasnya.

Acara Halaqah Strategi dan Pengembangan Pesantren ini akan berlangsung tangal 25 Januari 204 di Jakarta. Akan hadir sebagai pemateri adalah Collin Nursatriawan dari Google Education Specialist Indonesia Team Lead. Kemudian ada Qaris Tajudin dari Direktur Tempo Institute dan Devie Rahmawati (Tim Literasi Digital Kominfo). Dan terakhir ada Dedik Priyanto dari islami.co. Peserta acara ini adalah para wartawan dan perwakilan dari pesantren se Jabodetabek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *