KabarKabar PesantrenPilihan Editor

P3M Lakukan FGD di Beberapa Pesantren Terkait Program Pengelolaan Sampah

50
×

P3M Lakukan FGD di Beberapa Pesantren Terkait Program Pengelolaan Sampah

Sebarkan artikel ini
FGD pengelolaan sampah di Pesantren Buntet, Cirebon

Pelaksaan FGD tersebut untuk mendapatkan masukan dari pesantren dan masyarakat sekitar perihal pengelolaan sampah di daerah masing-masing.

P3M.OR.ID. Terkait dengan program pengelolaan sampah di pesantren, P3M bekerjasama dengan beberapa pondok pesantren melakukan Forum Group Discussion. FGD ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka melakukan pengukuran Baseline Program Pengelolan Sampah di Pesantren, program kerjasama P3M dengan Coca Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia.

Acara FGD ini tidak hanya melibatkan santri, tetapi juga masyarakat sekitar pesantren. Menurut Program Manajer Pengelolaan Sampah Berbasis Pesantren, Fitria Ariyani menjelaskan pelaksaan FGD tersebut untuk mendapatkan masukan dari pesantren dan masyarakat sekitar perihal pengelolaan sampah di daerah masing-masing. “ Masukan dari masyarakat dan para santri tersebut sangat penting bagi program ini. Dari data atau diskusi yang ada, kami rangkum untuk menjadi dasar dari pelaksaan program pengelolaan sampah di pesantren,” ungkap Fitri, panggilan akrabnya.

Adapun tujuan dari FGD ini, lanjut Fitri antara lain adalah untuk mengidentifikasi masalah, tantangan dan kendala utama dalam pengelolaan sampah di pesantren maupun masyarakat desa atau kelurahan dan merumuskan strategi kolaboratif antar pemangku kepentingan, kemudian membuat rekomendasi konkret untuk program pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” tambahnya. Pada kahir FGD ada pembahasan rencana tindak lanjut dan pembagian peran masing-masing pihak.

Menurut Fitri ada sembilan pesantren yang telah melaksanakan FGD ini. “Hingga saat ini, baru 9 pesantren yang telah melakukan FGD. Adapun pesantren tersebut antara pesantren Nur el Falah Banten, pesantren Buntet Cirebon. Kemudian ada pesantren Al Muhajirin Purwakarta, pesantren Mlangi Yogyakarta, pesantren Poncol Semarang, pesantren al Anwar 3 Sarang, Pesantren Tambak beras, Pesantren API Tegal Rejo dan pesantren Lirboyo Kediri.” ungkap Fitri. Dan akan menyusul 1 pesantrean di Jawa Timur di minggu ketiga bulan Oktober ini.

Problem Berbeda-Beda

“Dari hasil FGD ini ditemukan problem yang berbeda-beda. Misalnya ada pesantren yang telah memilah sampah namun belum terkelola semua atau tidak melibatkan partisipasi santri, hanya petugas kebersihan saja. Ada pesantren yang sudah menerapkan hukuman apabila membuang sampah sembarang dan lain-lain. Sampai ada Pesantren yang sudah menyalurkan sampah an organik langsung ke pabrik, namun masih belum menemukan solusi untuk sampah organiknya. Problem masyarakat desa atau kelurahan di sekitar pesantren juga sama. Misalnya ada yang belum mempunyai tempat pembuangan sampah sementara, ada yang sudah ada Bank Sampah namun nasabahnya hanya di 1 dusun saja. Ada yang sudah punya bank kompos namun warga yang berpartisipasi hanya sedikit dan lain sebagainya,” ujar Fitri.

Hadir dalam FGD tersebut skitar 15  hingga  28 orang. Mereka adalah pengurus pesantren, para santri dan aparat desa atau kelurahan dan perwakilan masyarakat setempat. Pelaksanaan FGD berlangsung secara bertahap. Minggu ke- 1 Oktober 4 pesantren, Minggu ke- 2 Oktober 5 pesantren dan Minggu ke -3 Oktober, 1 pesantren. Sepuluh pesantren ini merupakan pilot project dari Program Pengelolaan Sampah Berbasis Pesantren kerjasama P3M dengan Coca Cola Europacific Partners (CCEP) di Indonesia.

Sekedar informasi, kegiatan ini diawali dengan kegiatan Indept Interview atau wawancara dengan multipihak.  Diantaranya adalah pimpinan Pesantren, Kepala Desa/Lurah, Dinas LH dan Akademisi. Kemudian berlanjut dengan survey lapangan.  Pada survey ada kunjungan ke tempat pembuangan sampah pesantren, TPS di desa/kelurahan dan TPA. Ada juga kunjungan ke Bank Sampah Pesantren dan Desa. Pelaksaan kegiatan assesment ini hasilnya akan menjadi baseline atau data awal dalam program pengelolaan sampah pada akhir Oktober ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *