Ada sepuluh pesantren yang mewakili 5 Provinsi yang kami assesment. Nantinya dari hasil assesment tersebut akan dijadikan untuk pembuatan baseline dari Program Pengelolaan Sampah Berbasis Pesantren kerjasama P3M dengan Coca Cola Europacific Partners (CCEP) di sepuluh pesantren yang sudah kami pilih.
P3M.OR.ID. Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) melakukan kajian assesment ke 10 pesantren terkait dengan pengelolaan sampah. Riset tersebut akan menjadi baseline dalam program pengelolaan sampah yang akan dimulai pada akhir Oktober ini.
“Ada sepuluh pesantren yang mewakili 5 Provinsi yang kami assesment. Nantinya dari hasil assesment tersebut akan dijadikan untuk pembuatan baseline dari Program Pengelolaan Sampah Berbasis Pesantren kerjasama P3M. Program tersebut bekerjsama dengan Coca Cola Europacific Partners (CCEP) . Untuk awal ada sepuluh pesantren yang sudah kami pilih. Program tersebut adalah bagian dari kepedulian P3M dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Sarmidi Husna, Direktur P3M.
Sarmidi menambahkan bahwa sepuluh pesantren tersebut merupakan pilot project tahap pertama dari program pengelolaan sampah di pesantren.” Untuk daerah Banten ada pesantren Nur el Falah di Serang, Di Jawa Barat ada Pesantren Al Muhajirin Purwakarta dan Pesantren Buntet Cirebon. Sedangkan di Jawa Tengah ada Pesantren API Tegal Rejo, Al-Ittihad Poncol Semarang, dan Pesantren Al Anwar 2 Sarang Rembang,” ungkapnya. Selain itu juga ada pesantren Mlangi di Yogyakarta, Pesantren Lirboyo di Kediri, Pesantren al Muhajirin III Tambak Beras di Jombang dan Pesantren Langitan di Tuban.
Nantinya, lanjut Sarmidi kesepuluh pesantren ini akan menjadi pilot project dalam pengelolaan sampah di pesantren. “ Untuk tahap pertama ini memang kami melakukan kajian assesment pengelolaan sampah di masing-masing pesantren. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sampah selama ini di pesantren. Selain itu juga berbagai permasalahan akibat adanya sampah di pesantren,” ujar Sarmidi.
Melibatkan Masyarakat dan Aparatur Desa
Hal yang sama juga dikatakan Fitria Ariyani Manajer Program Pengelolaan Sampah di Pesantren. “Kami memang sedang melakukan kajian assesment terhadap sistem dan permasalahan pengelolaan sampah yang selama ini terjadi di pesantren. Hal ini penting bagi kami, karena kajian ini akan menjadi data awal atau baseline yang nantinya akan menjadi acuan dalam pelaksanaan program,” ujar Fitri.
Menurutnya, dalam melakukan assesment ini, tim tidak hanya mencari dan mengumpulkan data dari pesantren saja, tetapi juga data dari stakeholder terkait seperti pihak kelurahan/desa, akademisi setempat dan pihak Dinas Lingkungan Hidup.
“Ini penting kami lakukan dengan tidak hanya melibatkan pihak pesantren saja, namun juga melibatkan yang lainnya. Hal ini karena pengelolaan sampah membutuhkan kolaborasi multi pihak ,masyarakat tidak bisa berjalan sendiri,” ungkap Fitri.
Kajian ini sendiri berlangsung selama dua minggu mulai dari tanggal 3 hingga 16 Oktober 2024. Dalam kajian ini ada beberapa metode yang dilakukan yaitu survei lapangan dan Forum Group Discussion. Kemudian ada Indept Interview dengan stakeholder pada sepuluh pesantren tersebut. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan partisipasi dari santri tetapi juga melibatkan aparatur desa dan masyarakat sekitar pesantren