Ada tiga tema yang akan dibahas dalam acara tersebut. Pertama adalah pengembangan ekonomi pesantren melalui Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes), pemberdayaan laziskaf dan pendidikan layanan guru tugas.
P3M.OR.ID. Kegiatan halaqah alumni diadakan oleh Pondok Pess\antren Nurul Jadid Probolinggo, Jawa Timur. Kegiatan bertema Penguatan Peran Pesantren dalam Pemberdayaan Masyarakat Pendidikan, Sosial Keagamaan dan Pengembangan Ekonomi ini merupakan rangkaian dari kegiatan pra-haul dan Hari Ulang Tahun ke-75 pesantren tersebut.
Menurut Ketua Panitia Didik Agung P. Wicaksono ada tiga tema yang akan dibahas dalam acara tersebut. Pertama adalah pengembangan ekonomi pesantren melalui Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes). Kedua, pemberdayaan laziskaf dan ketiga, pendidikan layanan guru tugas. “Dalam pengembangan ekonomi pesantren Nurul Jadid telah bermitra dan berjejaring melalui BUMpes dan juga mengolaborasikan hasil produk pesantren melalui jejaring agar dapat mengembangkan ekonomi pesantren lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan bahwa fungsi pesantren itu di titik tafaqquh pendidikan dan pengkaderan. Akan tetapi di titik juga untuk memberi peringatan (inzar) untuk memulai proses pelayanan masyarakat dan dakwah. “Kita memikirkan bagaimana dua peran lainnya, pelayanan kemasyarakatan dan dakwah itu bisa dilakukan secara sistematis” ujarnya.
Sedangkan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini bahwa santri harus melaksanakan visi dan misi pesantren dengan berdakwah. Satri harus bisa mengajak kepada kebaikan kemudian memberi pelayanan pada masyarakat.
“Berdakwah harus dengan melakukan pendekatan pada masyarakat. Para mubaligh terdahulu di dalam menyebarkan Islam dengan cara berdagang. Karena dengan berdagang itu lebih efektif untuk menyapa masyarakat,” ungkapnya.
Sekedar informasi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton adalah salah satu pesantren tua di Probolinggo. Kelahirannya mengiringi pesantren pendahulunya semisal PP Nurul Qadim dan PP Zainul Hasan Genggong. Di tahun 2018 ini, PP Nurul Jadid memasuki tahun ke-69 di bawah asuhan KH Zuhri Zaini dengan jumlah santri mencapai 7.500-an orang lebih.
Pesantren Nurul Jadid memiliki berbagai program pendidikan, termasuk pendidikan formal dan non-formal. Di samping pengajaran agama Islam, pesantren ini juga memberikan pelajaran umum seperti matematika, sains, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Pesantren ini juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan keterampilan siswa. Selain itu, Pesantren Nurul Jadid juga dikenal dengan kegiatan dakwahnya yang luas, termasuk melalui media sosial dan kegiatan-kegiatan komunitas.