Selamat Idul Fitri 1446H
KabarKabar P3MPilihan Editor

Utomodeck dan P3M Rancang Pelatihan Santripreneur Teknologi Hijau, Siapkan Santri Jadi Inovator Masa Depan

64
×

Utomodeck dan P3M Rancang Pelatihan Santripreneur Teknologi Hijau, Siapkan Santri Jadi Inovator Masa Depan

Sebarkan artikel ini
KH sarmidi Husna dan Anthony Utomo menggagas tentang masa depan gerakan Santripreneur. Bila sebelumnya fokus utamanya berada pada sektor agribisnis, kini ada semangat baru untuk mendorong para santri menapaki ranah teknologi, khususnya dalam bidang energi terbarukan, mobilitas bersih, dan solusi atap berkelanjutan.

P3M.OR.ID. Sebuah visi baru gerakan santripreneur yang berfokus program pemberdayaan santri dalam sektor teknologi mulai bergulir. Inisiatif ini lahir dari diskusi mendalam antara Utomodeck Group dengan Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (P3M). Kolaborasi strategis ini bertujuan membekali santri dengan keahlian di bidang teknologi hijau.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) dengan direktur Utomodeck Group Anthony Utomo. Acara yang berlangsung beberpa hari lalu ini bersepakat membawa program santripreneur ke level selanjutnya. Jika sebelumnya agribisnis menjadi pilar utama, maka santri akan didorong untuk merambah dunia teknologi modern.

Kiai Sarmidi Husna menyambut baik pergeseran paradigma ini. Menurutnya, santri memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya tergarap. Mereka tidak hanya belajar ilmu agama. Santri juga memiliki etos kerja dan semangat komunitas yang kuat. Potensi ini sangat relevan untuk menjawab tantangan zaman.

“Santri harus menjadi bagian dari solusi. Dunia bergerak menuju ekonomi hijau. Maka, kami ingin santri tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pemain utama dalam transisi ini,” ujar Kiai Sarmidi Husna.

Membuka Peluang di Sektor Teknologi Hijau

Rencana kolaborasi ini akan memfokuskan pelatihan pada tiga bidang utama. Ketiga bidang ini dianggap krusial untuk masa depan yang berkelanjutan.
Pertama adalah energi terbarukan. Para santri akan dikenalkan pada teknologi panel surya, mikrohidro, dan sumber energi bersih lainnya. Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya solusi energi mandiri di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitarnya.

Kedua adalah mobilitas bersih. Sektor ini mencakup pengetahuan tentang kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya. Santri dapat menjadi pelopor penggunaan transportasi ramah lingkungan. Mereka juga bisa membuka peluang usaha di bidang konversi atau bengkel kendaraan listrik.

Ketiga adalah solusi atap berkelanjutan. Bidang ini sejalan dengan keahlian inti Utomodeck Group. Pelatihan akan meliputi instalasi atap yang efisien secara energi, integrasi panel surya, hingga konsep green roof. Ini membuka peluang bisnis yang sangat relevan dengan isu pemanasan global.

Dukungan Penuh

Utomodeck Group, sebagai pemimpin industri solusi atap metal, menyatakan dukungan penuh. Perusahaan melihat inisiatif ini sebagai investasi sosial yang strategis. Mereka percaya bahwa transisi menuju teknologi masa depan harus inklusif. Semua elemen bangsa harus terlibat, termasuk para santri.

Seorang perwakilan dari Utomodeck Group menegaskan komitmen perusahaan. Mereka siap menyediakan sumber daya dan keahlian teknis. Tujuannya adalah memastikan program pelatihan berjalan efektif dan menghasilkan dampak nyata.

“Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini. Utomodeck Group percaya bahwa inovasi harus ada kolaborasi banyak pihak. Para santri adalah calon-calon inovator yang luar biasa. Kami ingin menjadi bagian dari perjalanan mereka untuk membangun Indonesia yang lebih hijau,” ungkapnya.

Dukungan ini bukan sekadar wacana. Utomodeck Group akan terlibat aktif dalam penyusunan kurikulum. Mereka juga akan mengirimkan para ahli untuk menjadi mentor dalam program pelatihan Santripreneur teknologi hijau ini.

Saatnya Santri Membangun Masa Depan Berkelanjutan

Kesepakatan ini menjadi tonggak penting. Kolaborasi antara dunia industri dan lembaga pemberdayaan masyarakat pesantren menunjukkan sinergi positif. Keduanya memiliki tujuan yang sama. Mereka ingin melihat santri naik kelas menjadi teknopreneur andal.

Rencana pelatihan akan segera disusun secara detail. Tahap awal akan meliputi pemetaan potensi pesantren. Selanjutnya, pengembangan modul pelatihan yang sesuai kebutuhan spesifik di setiap bidang. Program ini tidak hanya memberikan skill teknis. Selain itu juga membekali peserta dengan pengetahuan manajemen bisnis dan pemasaran.

Inisiatif ini membuktikan bahwa santri siap menjawab tantangan global. Mereka tidak lagi identik dengan bidang agribisnis semata. Dengan bekal yang tepat, santri siap menjadi agen perubahan. Mereka akan memimpin inovasi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *