Selamat Idul Fitri 1446H
KabarKabar PesantrenPilihan Editor

Standarisasi Mutu Tinggi Pesantren Tidak Boleh Dirancang Sembarangan

220
×

Standarisasi Mutu Tinggi Pesantren Tidak Boleh Dirancang Sembarangan

Sebarkan artikel ini
Ketua Majelis Masyayikh Abdul Ghaffar Rozin menekankan pentingnya penerapan standar mutu tinggi dalam penyusunan jenjang lanjutan pendidikan tinggi pesantren Ma’had Aly ( Foto dok MM)

P3M.OR.ID. Standarisasi mutu pendidikan perguruan tinggi pesantren sangat penting. Untuk itu Majelis Masyayikh menekankan pentingnya penerapan standar mutu tinggi dalam penyusunan jenjang lanjutan pendidikan tinggi pesantren Ma’had Aly yaitu Pascasarjana (Marhalah Tsaniyah) dan Doktoral (Marhalah Tsalitsah).

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Majelis Masyayikh (MM) Abdul Ghaffar Rozin dalam forum Halaqah Review Draf 1 Standar Mutu Marhalah Tsaniyah dan Tsalisah. Dalam acara yang berlangsung tanggal 2 hingga 5 Juni ini, Gus Rozin meminta standar mutu pascasarjana dan doktoral tidak sembarangan atau terlalu permisif. Sebaliknya mengingatkan akan pentingnya mengadopsi benchmarking dengan lembaga keulamaan internasional seperti di Iran dan Maroko.

“Kita sedang membangun lembaga reproduksi ulama yang ideal yang mutafaqqih fiddin dan faqih fi masalihil khalqi. Standar ini harus mencerminkan kualitas dan karakter ulama yang ingin kita lahirkan, “jelasnya.

Menurutnya Ma’had Aly adalah lembaga reproduksi ulama. Untuk itu Gus Rozin menginginkan lahirnya insan yang faqih. “ Insan yang faqih itu manusia yang selesai dengan dirinya sendiri. Namun juga mampu menavigasi maslahat umat. Itu bukan hal yang mudah, dan tidak boleh dimudahkan,” ujar katanya di Tangerang, Selasa (3/6).

Guz Rozin juga berharap bahwa hasil dari halaqah ini menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan tinggi Ma’had Aly. “ Saya berharap hasil pertemuan ini tidak hanya sahih secara teknis, tetapi juga kuat dalam hal visi keulamaan,”ujarnya.

Menata Gradasi antara  Jejaring

Sementara itu Sekretaris Majelis Masyayikh Muhyiddin Khotib menambahkan bahwa forum ini menjadi ruang penting untuk menata gradasi antar jenjang secara sistematis. “Fokus kita adalah memastikan bahwa pascasarjana dan doktoral bukan hanya berbeda secara administratif, tetapi juga secara karakteristik akademik,” kata dia. “Pascasarjana merupakan tahap takwir (penguatan), sedangkan M3 menjadi fase ibda’ (inovasi). Ini penting untuk menjamin kesinambungan dan keutuhan proses kaderisasi ulama,” ujarnya.

Sedangkan Mahrus, Kasubdit Pendidikan Ma’had Aly, mengungkapkan bahwa standar ini akan berdampak luas, termasuk pada penguatan posisi Ma’had Aly di tingkat nasional dan internasional. “Mulai tahun ini, Insya Allah Ma’had Aly mendapat dukungan riset dari LPDP. Ini adalah kesempatan emas agar pesantren tampil sebagai institusi riset yang unggul dan khas dalam tradisi Islam,” pungkasnya.

Halaqah tersebut bertujuan untuk mengulas standar mutu yang saat ini. Nantinya akan standarisasi ini menjadi acuan dalam pelaksanaan penjaminan mutu, baik internal maupun eksternal. Tampak hadir dalam forum tersebut Kementerian Agama dan Majelis Masyayikh, juga pengasuh pesantren serta akademisi dan praktisi pendidikan pesantren.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *