Jadwal Shalat DKI Jakarta Februari 2025
Khazanah IslamPilihan EditorTokoh

Pesantren Adalah Pilar Sejarah Bangsa Indonesia 

149
×

Pesantren Adalah Pilar Sejarah Bangsa Indonesia 

Sebarkan artikel ini
KH Ubaidilah Sodaqoh ( foto dok islamramah.co)

P3M. OR.ID. Pesantren telah menjadi pusat pendidikan dan perjuangan sejak era sebelum Perang Diponegoro. Untuk itu keberadaan pesantren tidak dapat terpisahkan dalam perjalanan sejarah bangsa. Pesantren menjadi pilar dalam perjuangan melawan penjajah jauh sebelum kemerdekaan.

Hal tersebut dikatakan Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh. “Dari ulama-ulama yang menjadi bagian dari Hizbullah, tentara, penghulu, hingga pemimpin pergerakan nasional, pesantren menjadi kawah candradimuka yang melahirkan tokoh-tokoh perjuangan bangsa,” ungkapnya dalam acara Naharul Ijtima di Pesantren Darul Amanah, Kendal pada Sabtu, (25/1).

Dalam kesempatan tersebut Kiai Ubaid mengingatkan agar generasi. Sebagai penerus kaum muda agar tidak terlena dengan apa yang tercapai saat ini. Menurutnya tantangan pada era modern ini semakin kompleks. “Kita harus terus meningkatkan kualitas pendidikan pesantren agar tetap relevan dengan zaman. Tanpa melupakan akar tradisi keilmuan yang menjadi ciri khas pesantren. Untuk itu pemerataan peran-peran strategis di lingkungan pesantren harus terus diupayakan,” ujarnya.

Selain itu Kiai Ubaid juga menyoroti perbedaan kualitas generasi sekarang. “Pendahulu kita jauh lebih tangguh dan berani menghadapi kesulitan. Tugas kita sekarang adalah melanjutkan perjuangan mereka dengan cara-cara yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” tambahnya

Perbedaan Generasi

Kiai Ubaid juga mengungkapkan bahwa peran pesantren terus berkembang seiring waktu. Ia mengenang bagaimana lulusan pesantren dahulu sering dipandang sebelah mata dan hanya dianggap mampu menjadi modin atau imam masjid. Namun, berkat perjuangan kader-kader NU dan lahirnya Undang-Undang Pesantren serta Hari Pesantren, pandangan tersebut kini telah berubah. “Kini pesantren tidak hanya menjadi lingkaran pinggir, tetapi telah masuk ke lingkaran tengah pembangunan bangsa,” katanya

Dengan posisi strategis ini, pesantren harus memanfaatkannya untuk memperkuat peran utama dalam pendidikan agama. “ Selain itu juga membentuk generasi yang unggul, dan melestarikan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil alamin,” ungkapnya.

Kegiatan yang berlangsung pada 25 Januari tersebut menjadi ajang diskusi dan konsolidasi bagi pengurus pesantren se-Jawa Tengah. Nampak hadir beberapa tokoh-tokoh NU sebagai narasumber. Salah satu agenda utama adalah Halaqoh Pengurus Pesantren, menghadirkan Mustasyar PWNU Jateng, KH Sholahuddin Humaidullah, dan A’wan Syuriyah PBNU, KH Taj Yasin Maimoen Tampak hadir Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh, Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng KH Abdul Ghaffar Rozin. Selain itu juga ada Wakil Ketua PWNU Jateng KH Nur Machin Chudlori, dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah KH Mas’ud Abdul Qadir. Kegiatan ini melibatkan para pengurus RMI NU se-Jawa Tengah, perwakilan Kementerian Agama, pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta pemerintah daerah Kabupaten Kendal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *