P3M.OR.ID. Pondok pesantren berperan penting dalam melestarikan kebudayaan lokal. Pesantren tidak hanya berperan penting dalam pendidikan, namun pesantren juga menjadi garda depan menjaga kebudayaan daerah.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Dzikir al Fath, Sukabumi. Menurut Fadli salah satu pondok pesantren yang menjaga dan melestarikan kearifan lokal adalah Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath di Sukabumi, Jawa Barat. “Kami berharap semakin banyak pondok pesantren yang ikut mengembangkan budaya kearifan lokal daerahnya masing-masing, seperti oleh Ponpes Al-Fath Sukabumi ini,” tambahnya
Lebih lanjut Fadli Zon menyebut pondok pesantren tidak hanya berperan dalam pendidikan dan pembinaan agama saja. Namun, lanjutnya, pesantren juga mempunyai peran sebagai garda terdepan dalam menjaga kebudayaan daerah. “Tugas untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan Nusantara merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah. Ponpes Dzikir Al-Fath telah memberikan contoh nyata dalam pelestarian budaya daerah,” ujar Fadli Zon.
Kontribusi Pondok Pesantren
Selain itu, Fadli Zon juga menyoroti fenomena terkikisnya kebudayaan lokal akibat pengaruh budaya asing. Untuk itu peran pesantren dalam pelestarian kebudayaan seperti Ponpes Dzikir Al-Fath patut mendapatkan apresiasi . “Warisan budaya ini adalah jati diri bangsa. Oleh karena itu, kita semua harus berperan dalam menjaga, melestarikan, mengembangkan, serta menyosialisasikannya agar tetap menjadi kebanggaan nasional,” ujarnya.
Harapannya adanya dukungan tersebut semakin banyak pondok pesantren yang berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan daerah. Dampaknya warisan budaya Indonesia tetap lestari dan tersebut ada hingga generasi mendatang.
Sekedar informasi, Ponpes Dzikir Al Fath ini terus melestarikan dan mengembangkan permainan tradisional Bola Leungeun Seuneu (Boles) atau bola tangan api. Permainan ini bahkan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, pesantren tersebut juga memiliki Museum Prabu Siliwangi. Museum tersebut menyimpan berbagai benda peninggalan sejarah dari masa Kerajaan Sunda. Keberadaan museum ini menjadi sangat penting untuk memberikan edukasi kepada generasi muda tentang warisan budaya bangsa.
Sebagai informasi Ponpes Dzikir Al-Fath dibawah pengasuh K.H Fajar Laksana. Selain fokus pada pendidikan agama, Ponpes juga aktif dalam upaya pelestarian seni dan budaya Sunda, seperti Seni Boles, Ngagotong Lisung, dan Pencak Silat Maung Bodas. Acara kunjungan berlangsung pada 29 Januari 2025.