Pendidikan Quote Gus Dur
KabarKabar P3MPilihan Editor

Tim P3M Silaturahmi ke Pesantren Cijawura Terkait Program Pengelolaan Sampah

25
×

Tim P3M Silaturahmi ke Pesantren Cijawura Terkait Program Pengelolaan Sampah

Sebarkan artikel ini
Program P3M dan CCEP
Tim P3M melakukan silaturahmi ke pesantren Cijawura Bandung unt6uk program pengelolaan sampah di pesantren.

P3M.OR.ID. Program Pengelolaan Sampah di Pesantren memasuki tahap kedua. Tim P3M tidak hanya bersilaturahim dengan para pengasuh namun juga mendata langsung kondisi sampah di lima pesantren. Kegiatan ini penting untuk keberlanjutan program. Ada lima pesantren terpilih dala, program ini. Salah satunya adalah Pesantren Cijawura Bandung.

Kunjungan dilaksanakan pada Selasa, 02 September 2025 lalu. “Tujuan utama kegiatan ini adalah memastikan kesediaan pesantren bekerja sama,” ungkap  Fitria Ariyani menjabat sebagai Manajer Program. Selain itu, lanjut Fitri, menjelaskan program pengelolaan sampah ramah lingkungan dam memaparkan konsep manajemen program. ” Ini termasuk instrumen pengangkatan untuk Local Officer atau LO.  Kemudian dalam kesempatan tersebut kita juga mendata, memetakan, dan menganalisis kondisi sampah di pesantren CIjawura,” tambahnya

Kondisi Pengelolaan Sampah Pesantren Cijawura

Pondok Pesantren Margasari Cijawura berlokasi di Jalan Margasari no.221a Kota Bandung. Institusi pendidikan islam ini salah satu yang besar di Bandung dengan jumlah santrinya mencapai 549 orang. Selain itu juga terdapat 59 pengajar dan staf. Adapun luas pesantren sekitar 16.850 m2 dengan 14 gedung dan kamar santri. Skala operasional sebesar ini tentu menimbulkan sampah dan hingga hari ini menjadi isu krusial. ” Sayangnya sistem pengelolaan sampah belum maksimal. Sampah dikumpulkan dari setiap lembaga pendidikan. Itu termasuk MTs, MA, TK, Dinniyah, Muslimat,” ungkap Maman Abdurahman dari P3M.  Selanjutnya  sampah tersebut dibawa ke TPS internal yang berada di tengah kawasan pesantren. ” Menurut data timbulan sampah mencapai 3.626 kg per bulan. Atau sekitar 14.504 liter. Sampah terdiri dari organik, anorganik, dan B3,” ungkapnya.

Maman juga mencatat Pesantren Cijawura terdapat pemilahan sampah organik dan anorganik. Sayangnya  dalam pelaksanaannya belum maksimal. ” Untuk sampah organik, pesantren memiliki lubang biopori. Ada juga loseda (Lobang Sesa Dapur). Selain itu santri terlibat dalam program ini. Ini upaya yang baik,” ujarnya.  Adapun sampah anorganik, seperti plastik tampak belum terkelola baik. “Sampah tidak terurai dan lainnya ternyata masih dibuang. Sebagian bahkan dibakar, meskipun telah ada upaya mengurangi plastik sekali pakai. Kemudian pihak pesantren mendorong penggunaan tempat makan ramah lingkungan,” tambah Maman.

Tantangan dan Potensi Pengelolaan Sampah

Dalam pengamatannya, Maman menyebut pengelolaan sampah di Pondok Pesantren Margasari Cijawura menghadapi beberapa tantangan. Adapun tantangan terbesarnya adalah implementasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) komprehensif. ” Saya melihat ini hal ini berkaitan dengan keterbatasan anggaran.  selain itu juga fasilitas yang kurang memadai,” ujarnya. Maman menambahkan kesadaran kebersihan santri dan staf pesantren Cijawura sebenarnya sudah ada. Namun, keterlibatan mereka dalam pengelolaan sampah perlu ditingkatkan.  “Di sisi lain, pesantren memiliki potensi besar. Mereka bisa mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan  K.H.M Asep Usman Rosadi, Pengasuh Pesantren, menyatakan komitmen penuh. Beliau bersedia bekerja sama dalam pengelolaan sampah. Ini adalah modal berharga,” tambahnya.

Saat ini pesantren memiliki lahan cukup luas. Totalnya 16.850 m2. Tersedia lahan 8×5 meter. Ini dapat digunakan mengumpulkan dan memilah sampah. Sekitar 20-25% dari total luasan area adalah RTH. Ruang Terbuka Hijau ini bisa dimanfaatkan. Misalnya untuk mini garden dan lubang biopori. Lahan serupa juga tersedia. Ini bisa untuk instalasi pengolahan air bersih.

Dari segi kebijakan, peraturan tertulis sudah ada. Ini terkait pengelolaan sampah. Sanksi berupa teguran bagi pelanggar. Edukasi tentang kebersihan dan pengelolaan sampah juga ada. Itu bagian dari kurikulum. terintegrasi dengan nilai-nilai agama. ” Partisipasi santri belum maksimal. Namun, mereka rutin bersih-bersih harian dan mingguan. Selain itu pesantren juga terbuka untuk kerja sama, termasuk antar-pesantren, “tambahnya. Kemudian untuk memperlancar program  Tim P3M telah menunjuk Ustadz Bary sebagai Local Officer (LO).

Potensi Pengelolaan Sampah Pesantren Cijawura

Pondok Pesantren Margasari Cijawura punya potensi besar dan dapat menerapkan pengelolaan sampah 3R terpadu. Timbulan sampah mencapai 3.626 kg per bulan dengan ketersediaan lahan juga memadai. Maman menyebut kuncinya adalah penguatan pemilahan sampah. ” Ini harus dilakukan sejak awal. Perlu tempat sampah terpilah. Selain itu juga pengelolaan sampah organik yang kemudian menjadi kompos, biopori, atau pakan maggot. Ini berguna untuk mini garden atau ternak,” ujarnya. Kemudian Pesantren Cijawura dapat mengembangkan pengelolaan sampah anorganik dan pembentukan bank sampah. ” Nantinya pengelolaan sampah dapat menciptakan nilai ekonomi,” tambah Maman. Ke depan juga akan ada edukasi rutin dan program khusus penting mengenai pemilahan dan pengolahan sampah.

Dalam silaturahmi tersebut Tim P3M terdiri dari KH Sarmidi Husna (Direktur P3M), Fitria Ariyani menjabat sebagai Manajer Program. Ada juga Maman Abdurahman dan Mukhtar Thalib mendata. Kegiatan persiapan atau preparation ini berlangsung dari 2 hingga 6 September 2025, mulai dari Pesantren Cijawura Bandung. Kemudian berlanjut ke Pesantren Sirojuttholibin Brabo Semarang. Tim juga mengunjungi Askhabul Kahfi Semarang. Lalu, Pesantren Nurul Islam (Nuris) Jember. Kegiatan ditutup di Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang. Tim persiapan juga menjalin komunikasi. Mereka bersilaturahim dengan Pesantren Islam Bustanul Ulum (IBU) Jember. Pesantren Tebuireng Jombang juga dikunjungi. Terakhir, Pesantren Darul Ulum Tambakberas Jombang. Ketiga pesantren ini merupakan jaringan P3M.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *