Jadwal Shalat DKI Jakarta Februari 2025
KabarKabar P3MPilihan Editor

Pentingnya Sikap Profesional dalam Mengelola Sampah

168
×

Pentingnya Sikap Profesional dalam Mengelola Sampah

Sebarkan artikel ini

P3M.OR.ID. Pekerja yang profesional akan mendapatkan apresiasi dari Allah Ta’ala. Dalam hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw, yang berbunyi “Innallah yuhibbu idha ‘amila ahadukum ‘amalan an yutqinahu”. Artinya Allah mencintai orang yang bekerja dengan profesional (mutqin). Hal itu juga terjadi untuk pengelola sampah yang profesional.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) KH Sarmidi Husna di pesantren al Ittihad, Poncol, Semarang. ” Kami dari P3M dan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia berkewajiban melengkapi sarana dan prasarana untuk mendukung profesionalitas dalam pemeliharaan sampah. Hal ini kami lakukan pada 10 pesantren yang ikut pengelolaan sampah P3M,” ungkap Kiai Sarmidi dalam Pelatihan Pengelolaan Sampah di Pesantren.

Menurut Kiai Sarmidi pihaknya telah menyediakan tempat sampah terpilah dan alat untuk mengolah sampah organik. ”Selain itu juga motor pengangkut sampa, dan kami juga mengusahakan keberadaan bank sampah,” ungkapnya. Selain itu Kiai Sarmidi menyebut pelatihan ini diperuntukkan bagi para peserta agar lebih mendalam memahami dan mempraktikkan pengelolaan sampah. ” Pelatihan kali ini berfokus pada praktik pengelolaan sampah, berbeda dengan pelatihan sebelumnya yang lebih banyak tentang teori atau sosialisasi. Skill dalam mengelola sampah sangat penting karena akan meningkatkan profesionalitas,” ujarnya.

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan profesionalitas para peserta dalam pengelolaan sampah. ”Ilmu yang sudah dipelajari harus diamalkan dengan keikhlasan, karena ilmu tanpa amal itu sia-sia dan tidak akan mendatangkan keberkahan. Saya berharap keberkahan datang dari keikhlasan dalam beramal,” jelasnya.

Kader Pengelola Sampah Profesional

Sementara itu Ketua Yayasan Ponpes al Ittihad, KH Arifin Junaidi berterima kasih atas terselenggaranya Training of Trainers (T0T) yang berlangsung di pesantrennya. ”Pelatihan ini sangat penting bagi saya dan saya berharap melahirkan kader-kader pengelolaan sampah pesantren yang profesional dan inovatif. Pelatihan ini mengadopsi sistem snowballing atau efek domino, dimana satu orang diharapkan dapat menularkan pengetahuannya kepada orang lain, sehingga lama kelamaan semakin banyak yang terbina,” ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh KH. Fathurrohman Thohir, pengasuh Ponpes al Ittihad. ” Semoga kegiatan ini menjadi awal dari pembiasaan untuk disiplin dan tertib dalam menjaga kebersihan. Harapan kita adalah agar kegiatan ini tidak hanya bersifat sementara, namun terus berkelanjutan sehingga tujuan kita bisa benar-benar tercapai,” ungkapnya.

Adanya kegiatan ini, ujar Kiai Thohir dapat menjadi momentum bagi kita untuk terus memperbaiki diri dalam segala aspek. ” Para santri di pondok ini diharapkan dapat bertanggung jawab menjaga lingkungan dengan baik. Kebersihan adalah bagian dari iman, dan kebersihan belum tentu suci, maka kita harus menjaga kebersihan dan kesucian dengan sebaik-baiknya.

Semoga kegiatan ini dapat membuahkan hasil yang bermanfaat. Insya Allah, dengan disiplin dan kesungguhan kita semua, hasil akhirnya akan baik. Marilah kita buktikan bahwa santri bisa menjadi teladan dan mampu menjaga amanah ini dengan baik,” ungkapnya.

Sedangkan Deddy Nugroho perwakilan CCEP Indonesia pihaknya berharap kerja sama dengan pesantren dan P3M dapat terus berlanjut utamanya dalam pengelolaan sampah di masa depan. ” Kami juga memiliki program pengelolaan sampah berbasis kota dan beberapa proyek percontohan. Dua tahun lalu, kami bekerja sama dengan Pak Kyai Sarmidi untuk memulai program pengelolaan sampah di pesantren. Tujuannya adalah agar sampah di pesantren bisa dikelola dengan baik dan menjadi berkah,” ungkapnya.

Acara yang berlangsung pada 10 hingga 11 Januari 2025 ini hadir perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang. Selain itu ada sekitar 60 santri yang menjadi peserta pelatihan tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *