P3M.OR.ID. Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Dr. Hanif Faisol Nurofiq tertarik dengan pengelolaan sampah di pesantren. Hal tersebut terungkap dalam pertemuannya dengan Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) dan Coca-cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia dengan di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut Direktur P3M, KH. Sarmidi Husna menjelaskan program pengelolaan sampah pesantren dan masyarakat kerjasama P3M bersama Coca-cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia. Untuk tahap awal bekerjsama adadengan 10 pesantren di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan jawa Timur. “Selain itu, kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup di masing-masing Kabupaten/Kota di lokasi program P3M tersebut. Dalam kesempatan tersebut Dinas LH menjelaskan kondisi persampahan dan upaya-upaya yang sudah dilakukan di Kabupaten/Kota tersebut,” jelasnya. Selain menjelaskan program P3M, Kiai Sarmidi juga sejarah bercerita tentang sejarah berdirinya P3M. “Penanganan sampah di pesantren harus melibatkan kerjasama beberapa pihak. Kolaborasi ini penting karena jumlah pesantren di Indonesia sangat banyak. Ada 42 ribu pesantren dengan santri sekitar 5 juta. Apalagi mayoritas pesantren memiliki masalah dalam pengelolaan sampah,” tambahnya.
Sementara itu Ibu Lucia Karina Coca-cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia memaparkan program-program yang telah dilakukan pihaknya. Salah satunya adalah pendampingan Bank Sampah di Bali dan di Lampung. “Kami mencoba membangkitkan spirit sosial dan ekonomi pada mereka,” ungkapnya.
Tanggapan Menteri
Menurut Karina program CCEP bekerja sama dengan P3M tentang pengelolaan sampah melibatkan 10 pesantren sebagai Pilot Project. “Pesantren di Banten, Jawa Barat. Jogjakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Program ini memberikan penyadaran, pelatihan pengolahan sampah. Selain itu juga memberikan bantuan sarana pengelolaan sampah seperti bak sampah, media pemeliharaan maggot sampai armada untuk mengangkut sampah.”
Dalam tanggapannya, Menteri tertarik untuk melakukan pengelolaan sampah di pesantren. Setelah mendengar data besarnya jumlah pesantren dan santri. Menteri berpesan agar program pengelolaan sampah di Pesantren harus tuntas dan selesai.
Menteri Lingkungan Hidup sendiri sedang mendesain program penanganan sampah di pesantren. Nantinya program tersebut akan melibatkan asosisasi pesantren, korporasi, Lembaga yang aktif menangani sampah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di RR Kalpataru Gd B Lt.2 Kantor Kementerian LH Kebon Nanas itu tampak hadir Direktur Penanganan Sampah KLH, Novrizal Tahar dan tim P3M maupun CCEP Indonesia. Acara yang berlangsung pada 16 Januari 2025 itu berjalan dengan akrab.