Pesantren diharapkan selain menjadi pusat pendidikan, pusat dakwah, tapi juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tapi pondasi utama pesantren itu adalah tetap ini tidak boleh di tinggalkan sebagai tempat memperdalam ilmu agama
P3M.OR.ID. Selain mengajarkan ilmu agama pesantren juga mempunyai peranan yang penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Untuk itu pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan, pusat dakwah, tapi juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat
“Pesantren selain menjadi pusat pendidikan, pusat dakwah, tapi juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tapi pondasi utama pesantren itu adalah tetap ini tidak boleh di tinggalkan sebagai tempat memperdalam ilmu agama,” kata Wakil presiden K.H. Ma’ruf Amin.
Hal tersebut diungkapkan Wapres dalam Halaqoh Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi se-Jawa Timur, sekaligus meresmikan gedung Graha Manarul Qur’an dan gedung SMK NU Sunan Ampel Pada Pondok Pesantren Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) Asy-Syadzili Kabupaten Malang, Jumat (28/6) lalu.
“Pesantren diharapkan selain menjadi pusat pendidikan, pusat dakwah, tapi juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tapi pondasi utama pesantren itu adalah tetap ini tidak boleh di tinggalkan sebagai tempat memperdalam ilmu agama,” katanya.
Kemudian Wapres memberikan beberapa pesantren yang telah mengembangkan perekonomian melalui sektor pertanian, peternakan, juga sektor keuangan seperti koperasi dan perbankan. Pemberdayaan ekonomi ini telah memberikan efek domino bagi perekonomian masyarakat sekitar.
“Saya melihat ada beberapa yang mulai bekerja seperti itu, di Jawa Tengah itu di karang anyar ada namanya cahaya peradaban nusantara, itu terdiri dari berbagai pesantren, komunitas, dia bisa membangun perbankan, bisa membangun pertanian, mengeskpor, membangun koperasi, membangun sekolah, kekuatannya besar,” tuturnya.
Pusat Pemberdayaan Ekonomi
Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, pengembangan pesantren akan lebih baik jika berjalan bersama dengan lembaga pendidikan formal seperti SMK. Bahkan, sudah terdapat ponpes yang mampu menghasilkan produk sendiri, seperti kopi dan hasil-hasil pertanian lain. “Sudah ada yang berhasil ekspor-produknya, seperti Ponpes An-Nur di Bululawang,” ucap Wapres Ma’ruf Amin.
Lebih lanjut, Wapres Ma’ruf Amin menganjurkan, agar ponpes mampu menjadi pembeli hasil pertanian untuk dapat diolah kembali. Kemudian, hasil olahannya dipasarkan ke lingkungan sekitar. Lebih bagus lagi jika mmapu menembus pasar nasional hingga internasional.
Dengan cara itu Ponpes dapat mandiri secara ekonomi. Bahkan mampu bergerak menjadi pusat pemberdayaan ekonomi di masyarakat. “Saya juga menganjurkan ada semacam korporasi antar beberapa pesantren, sehingga dapat jadi kekuatan di sebuah daerah,”ungkpanya.
Wapres kemudian mencontohkan, bahwa di Jombang yang sudah memiliki Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren). Lembaga itu menjadi wadah penguatan kemandirian pesantren yang bertujuan untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha di Ponpes.
Halaqoh atau diskusi tersebut melibatkan tokoh agama, Pimpinan Ponpes, juga pimpinan perguruan tinggi se-Jawa Timur. Kegiatan tersebut adalah dalam rangka penguatan ekonomi pesantren di seluruh Jawa Timur. Turut hadir mendampingi wapres pada acara tersebut Hj. Wury Ma’ruf Amin, Pj. Gubernur Jawa Timur, dan Kepala Daerah se-Malang Raya.