Pesantren di Indonesia berjumlah hampir 40 ribu dengan sekitar 4,5 juta santri. Hal tersebut menurut Wamenag menjadi peluang strategis untuk meningkatkan kualitas kemandirian pesantren agar dapat mengembangkan ekonomi secara berkelanjutan,
P3M.OR.ID. Dalam rangka menguatkan Program kemandirian pesantren, Kementerian Agama akan membentuk Community Economy Hub di ponpes. Dengan program ini akan saling terhubung dalam pengembangan bisnis untuk kemandirian pesantren.
Hal tersebut dikatakan ileh Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki di Jakarta Kamis (15/2). “Ini kan peluang yang sangat besar dan strategis. Bayangkan saja jika satu pesantren dengan pesantren yang lain saling terhubung dalam pengembangan bisnis,” ujarnya saat memberi sambutan di acara peluncuran Program Pesantren dan Kampung Zakat Sehat, Hijau, Berdaya Di Pondok Pesantren Assidiqiyah
Wamenag mengungkapkan pembentukan Community Economy Hub di Ponpes adalah rangka menguatkan Program Kemandirian Pesantren. Menurut Wamenag, saat ini Pesantren di Indonesia berjumlah hampir 40 ribu dengan sekitar 4,5 juta santri. Hal tersebut menurut Wamenag menjadi peluang strategis untuk meningkatkan kualitas kemandirian pesantren agar dapat mengembangkan ekonomi secara berkelanjutan.
Kemandirian Pesantren
“Ada pesantren yang menjadi pemasok dalam pertanian dan peternakan, ada pesantren yang punya air minum dalam kemasan, ada pesantren yang punya digital printing, ada pesantren yang punya bisnis pariwisata dan bisnis-bisnis lainnya. Jika ini terbangun dalam satu ekosistem ekonomi, pasti dan pasti membangkitkan ekonomi pesantren, bahkan masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.
Maka dari itu agar dapat berkelanjutan dalam pengembangan ekonomi pesantren perlu membuka ruang untuk terus belajar dari banyak pihak. Salah satunya adalah dari mereka yang berkecimpung dalam dunia bisnis. “Salah satu upaya Kemenag dalam Program Kemandirian Pesantren, kita menghadirkan beberapa ponpes yang bisa menjadi best practice atau percontohan dalam Program kemandirian Pesantren. Tujuannya untuk memotivasi pesantren lainnya untuk turut memulai dan berkembang. Dan saya yakin bahwa ada banyak pesantren yang mempunyai potensi untuk berkembang,” jelasnya.
Oleh karena itu, Wamenag menjelaskan bahwa Program ini tak hanya sekedar memberikan bantuan. Lebih dari itu, para pengelola bisnis di pesantren akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan bisnis, mulai dari perencanaan , keuangan, branding, manajemen, dan kiat pengembangan bisnis lainnya.
“Jika semuanya sudah terintegrasi dalam satu sistem, maka kemungkinan besarnya akan melesatkan ekonomi di pesantren,” ujarnya.