Program

Global Action Week CSOiEFA 2011

40
×

Global Action Week CSOiEFA 2011

Sebarkan artikel ini
Lead Program: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M)

Pendidikan adalah proses memberikan nilai-nilai kognitif, afektif dan psikomotorik kepada setiap manusia. Demikian juga, pendidikan adalah sarana utama untuk membentuk manusia yang produktif, inovatif dan berkepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai budaya sekaligus mentransformasikan nilai-nilai yang diharapkan berguna dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam pemenuhan proses pendidikan, negara menjamin bahwa setiap warga negara (perempuan dan laki-laki) mempunyai kesamaan hak dan kewajiban yang sama untuk memperoleh pendidikan, yang dituangkan dalam Pasal 31 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Indonesia telah meratifikasi Konvensi tentng Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, melalui Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984 dan Permendiknas Nomor 84 Tahun 2008 sebagai bentuk komitmen negara terhadap berbagai bentuk diskriminasi yang dialami perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Komitmen tersebut diperkuat dengan penandatanganan Optional Protocol to CEDAW oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 28 Februari 2000.
Berbagai peraturan perundang-undangan tersebut kemudian dijabarkan ke dalam berbagai kebijakan, program dan kegiatan, yang tersurat dalam berbagai dokumen pemerintah dan disusun atas dasar pengakuan terhadap adanya peran perempuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Perempuan sebagai bagian dari isu utama dalam setiap gerakan pendidikan untuk semua (Educatin for All) karena mengacu pada amanat Forum Deklarasi Pendidikan untuk Semua di  Jomtien, Thailand (1990) dan Forum Pendidikan Dunia di Dakkar, Senegal (2000), perempuan memeroleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan.

Usaha-usaha yang dilakukan  adalah meningkatkan melek huruf (literacy), khususnya perempuan dan meningkatkan akses pembelajaran seumur hidup (long life education) bagi orang dewasa. Dalam konteks yang lebih ;uas, pendidikan memang bukanlah semata urusan status, melainkan lebih pada pembentukan wawasan, kemandirian, dan konsep diri yang lebih baik. Pendidikan yang lebih tinggi bagi perempuan juga membuatnya memiliki keunggulan, sehingga hidup dan keluarganya bisa menjadi lebih baik.
TUJUAN UMUM 
  1. Kampanye tentang pendidikan bagi semua dengan tujuan bahwa pada tahun 2015 semua anak baik laki-laki maupun perempuan dapat mengenyam pendidikan.
  2. Promosi kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan dengan tujuan untuk menghapus segala bentuk disparitas dalam pendidikan.
  3. Kampanye pemihakan kepada perempuan dan anak perempuan ke dalam kebijakan-kebijakan, program-program, aktivitas dan agenda pembangunan lintas sektoral di semua tingkat baik nasional maupun daerah.
TUJUAN KHUSUS 
  1. Deliverasi informasi dan pengetahuan tentang terbukanya pendidikan untuk perempuan dan anak perempuan.
  2. Kampanye dan publikasi tentang pentingnya perempuan dan anak perempuan dalam proses pendidikan bangsa.
  3. Meningkatkan peran dan keterlibatan masyarakat perempuan dan anak perempuan dalam proses kampanye advokasi pendidikan untuk semua.
HASIL YANG DIHARAPKAN
  1. Adanya situs dan pusat informasi yang update dalam berbagai perkembangan proses pendidikan khususnya untuk perempuan dan anak perempuan.
  2. Adanya tukar informasi dan curah pendapat antara pemerintah yang bertanggungjawab menjalankan proses pendidikan dengan pihak perempuan dan anak perempuan.
  3. Adanya gerakan masyarakat yang massif untuk menekan pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap pendidikan untuk perempuan dan anak perempuan.
MONITORING DAN EVALUASI
Seluruh kegiatan GAW dalam pengawasan dari anggota SC dan rapat-rapat antar lead organisasi. Evaluasi dilalukan pada setiap tahap kegiatan yang terus dikonsultasikan dengan SC. Sistem kegiatan dengan menyertakan anggota jaringan menjadi salah satu cara dalam monitoring kegiatan program ini.
           
PEMBELAJARAN
Melibatkan sebanyak mungkin perempuan dalam pelaksanaan kegiatan baik sebagai narasumber, fasilitator ataupun peserta. Pelibatan ini tidaklah sulit karena jaringan CSOiEFA mempunyai banyak jaringan yang beranggotakan perempuan.
Kegiatan GAW juga sebagai wahana membangun dan memperluas komunikasi dan konsolidasi intensif antar lembaga jaringan CSOiEFA dengan membangun tema bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *