Pendidikan Quote Gus Dur
KabarKabar P3MPilihan Editor

P3M Lakukan Kunjungan ke Adli Farm Cirebon

269
×

P3M Lakukan Kunjungan ke Adli Farm Cirebon

Sebarkan artikel ini
Adli Farm Cirebon sukses mengelola sampah dengan integrated farming system. Pelajari cara mengubah limbah organik menjadi pakan ternak dalam siklus nol-limbah.

P3M.OR.ID.  Tim Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) mengunjungi Adli Farm, Cirebon.  Kunjungan tersebut dalam rangka studi banding dan melihat langsung praktik mengelola sampah yang hasil akhirnya nol limbah. Adli Farm menggunakan pendekatan Integrated Farming System atau sistem pertanian terpadu diharapkan bisa menjadi contoh pengelolaan sampah di pesantren.

Kunjungan silaturahmi ini berlangsung pada Senin, 16 Juni 2025.   Rombongan P3M yang hadir dari KH. Sarmidi Husna, selaku Direktur P3M. Turut serta Fitria Ariyani, Manager Program Waste Management Pesantren. Anggota tim lainnya adalah Khoeruddin, Agus SB, dan Maman Abdurahman. Kunjungan tersebut bertujuan mempelajari model ini lebih dalam tentang pengelolaan sampah yang dilakukan Adli Fram.   Pemilik Adli Farm Agus Budi, menjelaskan bahwa menjadikan Adli Farm sebagai lokasi implementasi sistem pertanian terpadu. Nerlokasi di Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Adli Farm berkonsep mengintegrasikan beberapa sektor. Sektor tersebut meliputi pertanian, peternakan, dan perikanan. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya.

Mengubah Sampah Organik Menjadi Pakan Bernutrisi

Fokus utama Adli Farm adalah mengelola sampah organik. Agus Budi dengan bendera Adli Farm mengumpulkan sampah dari limbah rumah tangga. Ia juga mengambil sampah dari warung-warung makan di sekitarnya. Sampah ini tidak dibuang percuma. Sebaliknya, sampah tersebut diolah menjadi pakan ternak bernilai tinggi. Prosesnya sangat sistematis karena da percampuran sampah organik dengan bahan lain. Misalnya seperti bekatul dan beberapa bahan tambahan lainnya. Campuran itu kemudian diaduk merata. Setelah itu, adonan digiling menggunakan mesin khusus untuk menjadi pelet. “Pelet-pelet tersebut dipakai untuk pakan ikan dan ayam,” jelas Agus Budi kepada tim. Di lokasi, tim P3M melihat bukti nyata dari sistem ini. Terdapat sekitar tujuh kolam ikan berbentuk bulat. Masing-masing kolam berdiameter sekitar tiga meter. Di dalam kolam-kolam tersebut, ikan nila tampak lincah berenang. Hal ini menunjukkan kondisi ekosistem yang sehat.

Teknologi RAS dan Siklus Air yang Efisien

Salah satu hal yang paling mengesankan adalah kualitas air kolam. Air kolam terlihat bersih dan relatif bening. Ikan-ikan di dalamnya masih terlihat jelas berenang kesana kemari. Ketika ditanya mengenai sistem pengairannya, Agus menjawab bahwa ia menggunakan sistem RAS (Recirculating Aquaculture System). “Jadi air berputar terus,” ujarnya. Kemudian ada sistem RAS. Di Adli Farm menggunakan dua tahap penyaringan utama untuk menjaga kualitas air. Selain itu ada sistem Solid Removal (Filter Fisik). Pada filter pertama berfungsi menghilangkan bahan padat. Bahan ini dapat mencemari perairan kolam. Contohnya seperti sisa makanan dan feses ikan. Proses penyaringan ini menjaga kebersihan dasar kolam.

Biofiltration (Filter Biologi): Filter kedua bertugas menghilangkan bahan pencemar tak terlihat. Bahan berbahaya itu adalah amonia. Amonia merupakan gas beracun bagi ikan. Filter biologi memanfaatkan bakteri baik. Bakteri ini mengubah amonia menjadi nitrogen yang aman bagi lingkungan. Air yang sudah melalui proses treatment ini dialirkan kembali ke kolam ikan. kemduian memanfaatkan sebagian air untuk hal lain. Air bernutrisi tersebut dipakai menyirami tanaman melon yang ditanam di depan rumahnya. Siklus ini menciptakan sistem tanpa limbah.

Bisa Menjadi Contoh Bagi Pesantren

Integrasi di Adli Farm tidak berhenti di situ. Selain ikan dan melon, Adli Farm juga memelihara ayam dan burung murai. Di bawah kandang ayam, terdapat tempat pembuangan kotoran. Tempat ini bukan sekadar penampungan limbah. Di sana, Agus memelihara maggot (larva lalat Black Soldier Fly). Maggot ini memiliki peran sangat penting. Mereka secara alami memakan kotoran ayam. Hal ini menghilangkan bau dan mengurangi volume limbah. Sementara itu, maggot yang sudah besar dipanen. Maggot menjadi pakan alternatif yang kaya protein. “Maggot juga menjadi salah satu bahan campuran pembuatan pelet untuk pakan ikan dan ayam,” tambah Agus.

Kunjungan tim P3M ke Adli Farm memiliki tujuan yang jelas. P3M ingin memastikan kelayakan Adli Farm yang sukses mengelola sampah bisa menjadi pusat pembelajaran. Khususnya untuk program pengelolaan sampah terintegrasi bagi pesantren-pesantren. KH. Sarmidi Husna menyatakan kekagumannya. Model dari Adli Farm sangat relevan dengan pengelolaan sampah saat ini. Pesantrren dapat mereplikasikan model ini karena menghasilkan banyak sampah organik. Dengan sistem ini, pesantren tidak hanya bisa mengelola sampah. Pesantren juga dapat menciptakan sumber ekonomi baru dari peternakan dan perikanan. Kunjungan ini menjadi langkah awal untuk menjalin kerja sama yang lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *