P3M.OR.ID. Salah satu pesantren yang populer di Jakarta adalah pesantren Darul Rahman. Lembaga pendidikan Islam ini jantung kota Jakarta, yaitu di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebagai pusat pembelajaran Islam , ponpes Daarul Rahman telah mendapat pengakuan resmi dari Kementerian Agama RI sebagai pesantren Mu’adalah.
Pendirian pesantren Daarul Rahman pada awalnya adalah prakarsa dari KH Syukron Makmun dengan dukungan beberapa ulama lainnya seperti KH Antung Ghozali BA, KH Masyhuri Baedlowi M.A. Kemudian ada juga KH Nurhazim BA. Selain itu ada juga nama KH Abdul Kadir Rahman, keluarga almarhum KH Abdurrahman bin Naidi dan beberapa dermawan.
Pondok Pesantren Darul Rahman merupakan sebuah institusi pendidikan Islam yang berfokus pada pengajaran ilmu agama sebagai inti pembelajaran. Selain itu juga ilmu pengetahuan umum sebagai pendukung. Pesantren ini menjadi tempat bagi generasi muda untuk mendalami nilai-nilai keislaman sekaligus mempersiapkan diri menghadapi tantangan zaman.
Awalnya pesantren berdiri atas prakarsa Kyai Haji Syukron Makmun. Gagasan tersebut mendapat dukungan penuh dari para sahabatnya, serta para dermawan, termasuk KH Mochammad Noor Mughni. Masyarakat sekitar juga turut serta dalam mewujudkan keberadaan pesantren ini.
Menempati lahan wakaf seluas sekitar 7.800 m² maka berdirilah pesantren ini pada tahun 70 an Lokasinya sendiri sangat strategis yaitu di Jalan Senopati Dalam II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tepatnya di belakang kompleks kediaman mantan Wakil Presiden RI, Bapak Soedarmono S.H. Sebelum berpindah ke Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Bangunan awalnya adalah gubug sederhana dengan jumlah santri yang sedikit. Namun seiring waktu jumlah santri semakin banyak pesantren pun berkembang. Fasilitas yang tidak memadai membuat Kiai Abdurrahman bin Naidi mewakafkan tanahnya untuk keperluan pesantren. Sementara KH M. Noor Mughni menyumbang uangnya yang nilainya cukup besar kala itu. Kemudian ada juga bantuan dari masyarakat yang bergotong royong menyumbangkan tenaga dan dana.
Sistem Pendidikan Pesantren
Dengan keyakinan yang teguh dan tekad yang kuat, pembangunan pesantren dimulai meski dengan dana terbatas. Pada tanggal 11 Januari 1975, Pondok Pesantren Daarul Rahman resmi berdiri di bawah kepemimpinan Kyai Haji Syukron Makmun, dengan jumlah santri awal sekitar 40 orang, baik laki-laki maupun perempuan.
Seiring pergantian tahun, jumlah santri terus bertambah, dan pembangunan fasilitas seperti asrama dan ruang belajar mengalami perubahan secara bertahap. Selanjutnya adalah pembangunan masjid dengan struktur beton bertingkat tiga.
Dalam sistem pengajarannya Pondok Pesantren Darul Rahman dengan memakai sistem baru yang terpadu yaitu perpaduan antara sistem yang ada di pondok Modern dengan sistem Pondok Pesantren Salafiyah yang mengajarkan kitab-kitab kuningnya.
Selain itu Kemudian Pondok Pesantren Darul Rahman mewajibkan kepada para santrinya untuk berbahasa Arab dan Bahasa Inggris untuk percakapan setiap hari (menjadi bahasa resmi) bagi yang melanggar disiplin dikenai sangsi dan hukuman sesuai dengan pelanggaran mereka. Sehingga para santri terbiasa mempraktikkan bahasa bilingual dalam aktivitas sehari -hari di pesantren.