Jadwal Shalat DKI Jakarta Februari 2025
KabarKabar PesantrenPilihan Editor

Hasil Penelitian PPIM UIN Jakarta tentang Keberhasilan Pesantren Ramah Lingkungan di Indonesia

192
×

Hasil Penelitian PPIM UIN Jakarta tentang Keberhasilan Pesantren Ramah Lingkungan di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Peserta pelatihan Pengelolaan Sampah Pesantren

P3M.OR.ID. Kunci utama keberhasilan pesantren ramah lingkungan pada umumnya terletak pada pengelolaan sampah dan limbah. Selain itu juga dalam program konservasi, biodiversitas, budi daya pertanian dan peternakan, energi alternatif serta pengelolaan air. Dan yang tidak kalah penting adanya nilai agama yang kemudian menjadi pendorong kuat aksi peduli lingkungan di pesantren.

Penilaian tersebut terungkap dalam hasil penelitian dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. “Dari 55 pesantren yang diteliti melalui FGD dan Studi Kasus. Dalam penelitian ini menemukan 87 persen dari program lingkungan yang diterapkan dapat berlanjut. Sayangnya kebanyakan program yang sepenuhnya berlanjut cenderung merupakan program skala kecil,” ungkap Koordinator Riset PPIM UIN Jakarta Prof Iim Halimatussa’diyah di Jakarta, Rabu (19/2)

Menurut Guru Besar Sosiologi Pembangunan ini , selain pengelolaan limbah dan sampah, fokus keberhasilan pesantren ramah lingkungan terletak pada pendidikan lingkungan serta infrastruktur ramah lingkungan. “Rata-rata pesantren yang memiliki program ramah lingkungan cenderung memiliki perilaku ramah lingkungan yang lebih tinggi. Hal tersebut berbeda dengan yang tidak memiliki program lingkungan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Iim dalam merespons masalah lingkungan, pesantren secara kreatif. Salah satunya adalah mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan isu lingkungan. Hal inilah yang kemudian menghasilkan beberapa konsep baru seperti sedekah sampah, sedekah oksigen, dan wakaf mata air, dan lain sebagainya. Adanya konsep tersebut tidak hanya mendorong pelestarian lingkungan tetapi juga menanamkan kesadaran ekologis berbasis keagamaan. “Kasus-kasus di pesantren telah membuktikan bahwa nilai agama bisa menjadi pendorong kuat aksi lingkungan. Namun, keberlanjutan memerlukan kolaborasi multisektor,” ucap Iim.

Partisipasi Perempuan

Iim juga menambahkan pesantren yang mengintegrasikan perempuan dalam kepemimpinan program menunjukkan hasil yang lebih berkelanjutan. Data ini menegaskan bahwa peningkatan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan bukan hanya persoalan keadilan gender, tetapi juga faktor strategis bagi efektivitas program lingkungan.
Oleh karena itu dirinya berharap kebijakan yang lebih inklusif untuk dapat diterapkan di pesantren. Salah satunya pemberdayaan nyai dan santriwati dalam struktur kepemimpinan, serta penyediaan pelatihan yang mendorong kapasitas kepemimpinan perempuan dalam isu lingkungan

Penelitian ini melibatkan sebanyak 214 informan yang terdiri dari 24 kiai/pimpinan pesantren.  Rianciannya adalah  6 nyai, 64 ustaz, 22 ustazah, 61 santriwan, dan 37 santriwati. Ada sebanyak 361 pesantren yang menjadi objek surcvei.  hasilnya 269 (74,52 persen) memiliki program lingkungan, dengan mayoritas fokus pada penanaman pohon dan pengelolaan sampah.
Pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD)  yang melibatkan 33 pesantren. Selain itu dalam penelitian juga melalui observasi dan wawancara pada Oktober-November 2024 di 34 pesantren yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *