Jadwal Shalat DKI Jakarta Februari 2025
KabarKabar P3MPilihan Editor

Pesantren Lirboyo Diharapkan Menjadi Pionir Pengelolaan Sampah

183
×

Pesantren Lirboyo Diharapkan Menjadi Pionir Pengelolaan Sampah

Sebarkan artikel ini

P3M.OR.ID. Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi. Untuk itu menjaga menjaga keseimbangan dengan alam, yang sejalan dengan ajaran Islam tentang hubungan manusia dengan lingkungan. Pesantren Lirboyo diharapkan dapat menjadi pionir dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas.

“Dengan menjaga lingkungan, kita juga menanam investasi akhirat,” ujar CCEP Indonesia, Lucia Karina dalam kegiatan ToT pengelolaan sampah di Pesantren Lirboyo, Kediri.Dalam kesempatan ini, Lucia Karina juga berbagi pengalaman tentang upaya pengelolaan sampah di berbagai daerah, termasuk bank sampah berbasis komunitas di Bekasi, Pasuruan, dan Lampung. Dirinya menekankan bahwa gerakan lingkungan harus berlandaskan kesadaran masyarakat, bukan sekadar bergantung pada sponsor. “Kami membersihkan pantai di Bali setiap hari sejak 2007 tanpa meminta logo kami dipasang. Jika masyarakat tidak menjaga komitmen kebersihan, kami tidak segan untuk mundur,” jelasnya.

Tak hanya itu, program Wawasan Nusantara juga memperkenalkan tentang pengelolaan air, sanitasi, dan pertanian mikro. Konsep ini telah telah ada di Desa Kutamanah, Karawang, untuk mengatasi permasalahan air bersih dan potensi stunting.

Menjadi Pionir

Pesantren Lirboyo diharapkan dapat menjadi pionir dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas. Dengan semangat gotong-royong dan nilai-nilai Islam, para santri nantinya akan dapat menginspirasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Sementara itu Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) KH Sarmidi Husna menyebut pentingnya aksi nyata dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, ilmu harus diamalkan agar memberikan manfaat nyata bagi lingkungan. “Jika Pesantren Lirboyo sukses dalam pengelolaan sampah, saya yakin banyak pesantren lain yang akan mengikuti jejak ini,” ujarnya.

Pelatihan ToT ini bekerjasama dengan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah pada 17-18 Januari 2025 untuk pengelola sampah Pesantren dan Masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran santri dan masyarakat pesantren dalam mengelola sampah secara profesional dan berkelanjutan.Dalam kesempatan yang sama Fitria Ariyani, program manajer pengelolaan sampah P3M memberikan materinya tentang bank sampah. Pada sesi ini peserta mendapatkan pemahaman tentang konsep ekonomi sirkular. Selain itu  pengelolaan dengan baik dapat memiliki nilai ekonomi. Salah satu contoh nyata adalah bagaimana komunitas pemulung (Punarioda) yang sebelumnya hanya mengumpulkan sampah kini dapat meningkatkan taraf hidup mereka dengan menjadi pengelola dalam sistem collection center

Tampak hadir dalam acara ini perwakilan dari Pesantren Lirboyo, P3M, dan Coca-Cola Euro-Pacific Partners (CCEP) Indonesia. Selain itu, ada juga pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Kediri dan Tim Magobox.   Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tugas bersama. Harapannya dengan adanya pelatihan ini pesantren-pesantren lain di Indonesia dapat mengikuti jejak Lirboyo dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *