KabarKabar PesantrenPilihan Editor

Sosialisasi Bahaya Kekerasan Seksual Pada 13 Pesantren di Jawa Tengah

239
×

Sosialisasi Bahaya Kekerasan Seksual Pada 13 Pesantren di Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini

 Acara ini bertujuan agar pesantren-pesantren di Jawa Tengah bisa lebih aware terhadap kekerasan seksual. Selain itu juga menjadi ikhtiar pertama dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual

P3M.OR.ID. Sebanyak 13 pesantren di Jawa Tengah mendapatkan sosialiasi tentang bahaya kekerasan seksual. Acara tersebut merupakan kerjasama antara Kopri PKC PMII Jawa Tengah dengan UNICEF yang tertujuan agar pesantren-pesantren di Jawa Tengah bisa lebih aware terhadap kekerasan seksual. Selain itu juga menjadi ikhtiar pertama dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual

Program bernama Goes to Pesantren menggandeng 13 pesantren di Jawa Tengah yaitu, Pondok pesantren Roudlotut Thalibin Leteh Rembang, Pondok Pesantren Dhiya’ul Qur’an Kajen Pati, Pondok Pesantren Manba’ul A’la Jagalan Grobogan. Selain itu juga Pondok Pesantren Al-Aqsho Tahfidzul Qur’an Grobogan, Pondok Pesantren An Nur Blora, Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang.

Kemudian ada Pondok Pesantren An Nawawi Purworejo, Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu Kebumen, Pondok Pesantren Al-Qur’aniyy Az-Zayadiyy Surakarta, Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta, Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah Salatiga, Pondok Pesantren Nurul Asna Salatiga, dan Pondok Pesantren Syafi’I Akrom Pekalongan. Ada 100 santri per pondok pesantren yang ikut dalam acara ini.

Sosialisasi Bahaya Kekerasan Seksual

Adanya program ini berawal dari keresahan Kopri PMII Jawa Tengah dalam melihat data yang tinggi di provinsi tersebut. Berdasarkan DP3AKB Provinsi Jawa Tengah yang menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi kedua tertinggi kasus kekerasan seksual melalui catatan laporan aduan. Keberagaman kasus terlihat dari data yang terlapor. Dan beberapa kasus ada dari pondok pesantren. Program yang merupakan inisiasi bidang advokasi dan jaringan Kopri PMII Jawa Tengah. Harapannya adanya program tersebut Besar harapan pesantren-pesantren di Jawa Tengah bisa lebih aware terhadap kekerasan seksual. Selain itu juga bisa menjadi ikhtiar pertama dalam pencegahan.

Sementara itu Kopri PMII Cabang Kota Surakarta mengumumkan peluncuran dan sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait  penanganan tindak kekerasan seksual. Ketua Kopri Cabang Kota Surakarta Silvia Rahmawati Nur Ramadhani menyebut  SOP ini untuk memberikan panduan yang jelas dan komprehensif dalam menangani kasus tersebut. Selain itu juga  upaya dalam mendukung korban dengan cara yang sensitif dan efektif.

Adanya SOP ini menjadi langkah penting dalam upaya untuk menyediakan perlindungan dan dukungan yang lebih baik bagi korban. “Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman di mana setiap individu merasa didengar dan dihargai,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *