Program edukasi tersebut bertujuan untuk pendidikan pengelolaan sampah. Selain itu juga menghilangkan konotasi kumuh tentang pesantren.
P3M ONLINE. Sebuah program, edukasi sampah diluncurkan oleh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Program tersebut bertujuan untuk pendidikan pengelolaan sampah. Selain itu juga menghilangkan konotasi kumuh tentang pesantren.
Hal tersebut diungkapkan K.H. Mochamad Irfan Yusuf salah satu pengasuh pondok pesantren Tebuireng. Lingkungan pondok pesantren banyak yang menyebut sebagai kawasan yang kumuh dan kotor. “Tapi alhamdulillah, perlahan pandangan tersebut hilang dengan segala upaya pihak pondok pesantren. Dengan berbagai upaya dan kerja keras, pesantren sudah mampu mengelola kebersihan pondok pesantren dan tidak lagi dikonotasikan sebagai tempat yang kumuh dan kotor,” katanya dalam rilisnya pada Rabu (20/12)
Menurutnya Pesantren Tebuireng Jombang baik dalam mengelola sampah. “Apalagi saat ini sudah hadir Bank Sampah Tebuireng yang mengurusi perihal sampah di Pesantren Tebuireng. Agama Islam sangat memperhatikan persoalan kebersihan. Banyak ayat Al Quran yang menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan. Bahkan dalam Al Quran juga menjelaskan tentang kerusakan lingkungan yang penyebabnya adalah tangan manusia terhadap lalainya menjaga kebersihan,” tambahnya .
Sekedar informasi Bank Sampah Tebuireng (BST) tersebut muncul kembali dan optimal sejak Juli 2022. Hingga saat ini BST telah mampu mengelola sampah dari aktivitas di pondok. Volume sampah dari aktivitas pesantren tercatat hingga 50 ton sampah per bulan. BST kemudian mengelola sampah tersebut yang moto “Bersih, Berkah, Berlimpah”.
Program Edukasi Pengelolaan Sampah
Sementara itu Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengungkapkan pentingnya pengelolaan sampah yang tidak hanya sekadar sebuah kegiatan sosial saja. Namun menurutnya, pengelolaan sampah bisa kegiatan bisa menjadi bisnis yang berkelanjutan. “Dan bagaimana kami dapat mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan pengelolaan sampah yang menjadi referensi untuk pondok pesantren dan bagi masyarakat. Seringkali program seperti ini berjalan kemudian selesai begitu saja. Terkadang pembangunan infrastruktur pemerintah tidak dibekali dengan sumber daya yang baik,” kata dia. Program pendidikan pengelolaan sampah tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Danone-AQUA
Ia menambahkan, nantinya untuk botol-botol bekas akan menjadi bahan utama daur ulang. Setelah melalui proses daur ulang dengan teknologi tinggi maka hasilnya menjadi bersih dan halal sesuai dengan standar pangan.
Kolaborasi dengan Pesantren Tebuireng, Jombang adalah bagian dari program Inclusive Recycling Indonesia (IRI). Program tersebut bertujuan untuk peningkatan pengelolaan sampah di Indonesia yang terbuka terhadap keterlibatan banyak pihak baik dari segi bisnis, lembaga pemerintah, lembaga pendidikan bahkan unit pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Perusahaan, kata dia, juga mendukung Pesantren Tebuireng, Jombang, dalam pengelolaan sampah sebagai pesantren referensi bagi pondok-pondok pesantren lainnya dalam edukasi pengelolaan sampah serta dalam hal edukasi kesehatan. harapannya leterlibatan banyak pihak tersebut mampu membuka jejaring seluas-luasnya untuk membentuk suatu sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia.