P3M Online – Sambut Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) pada 16 Rajab 1444 H, Nahdliyin Tunisia ngaji Kitab Muqaddimah karya Ibnu Khaldun. Pengajian kitab Ibnu Khaldun ini diampu Mustasyar PCI NU Tunisia, Zuhairi Misrawi (Gus Mis), yang juga Duta Besar RI untuk Tunisia setiap Selasa Malam. Untuk dapat mengikuti pengajian ini, Sahabat P3M yang berada di Tunisia dapat datang ke Sekretariat PCI NU Tunisia, Rue El-Jazira.
Ibn Khaldun adalah seorang filsuf, sejarawan, dan ekonom Muslim terkemuka abad ke-14. Ia lahir pada tahun 1332 di Tunis, Tunisia, dan menjalani hidup yang berpindah-pindah di seluruh dunia Muslim pada saat itu, termasuk Aljazair, Maroko, dan Mesir.
Ibn Khaldun dikenal sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah sosiologi dan ilmu politik. Ia memiliki pandangan yang unik dan revolusioner mengenai sejarah dan memperkenalkan konsep-konsep baru seperti asabiyyah, atau solidaritas sosial, yang menjadi fondasi dari teori sosiologi modern.
Ibn Khaldun juga memainkan peran penting dalam memahami ekonomi dan memperkenalkan konsep seperti hukum permintaan dan penawaran, serta teori tentang pengaruh demografi terhadap ekonomi. Buku terkenalnya, “Muqaddimah”, menyediakan tinjauan umum tentang sejarah, sosiologi, ekonomi, dan filsafat, dan masih digunakan sebagai referensi penting hingga hari ini.
Karya-karya Ibn Khaldun mempengaruhi banyak pemikir dalam sejarah dan menjadi bagian integral dari tradisi intelektual Islam. Ia diakui sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah dan dipuji sebagai pemikir terdepan dalam berbagai bidang, termasuk sosiologi, ekonomi, dan sejarah.
Kesimpulannya, Ibn Khaldun adalah filsuf, sejarawan, dan ekonom Muslim terkemuka abad ke-14 yang memainkan peran penting dalam memahami sosiologi, ekonomi, dan sejarah. Ia memperkenalkan konsep-konsep baru yang menjadi fondasi dari teori modern dan mempengaruhi banyak pemikir dalam sejarah. Karya-karya Ibn Khaldun masih digunakan sebagai referensi penting hingga hari ini.
“Melalui ngaji kitab Mukaddimah Ibnu Khaldun ini, saya ingin para kader muda NU di Tunisia menjadi Khaldunian. Ibnu Khaldun merupakan sosiolog yang melihat pentingnya membangun peradaban dengan cara memperkuat gotong-royong, menjadikan sejarah sebagai pelajaran, dan sungguh-sungguh menegakkan keadilan. Dengan rutin mengkaji pemikiran dan gagasan Ibnu Khaldun, saya optimis, ke depan akan lahir para cendekiawan NU yang lahir darI Tunisia, yang akan mewarnai Indonesia dengan gagasan-gagasan cemerlang,” kata Gus Mis, yang dikenal sebagai Cendekiawan Nahdlatul Ulama. (Khayun)