Ketika sekelompok sarjana muda muslim mendefinisikan pengembangan sebagai perubahan sosial dan peningkatan nilai-nilai kemanusiaan, mereka mencoba untuk mengindetifikasikan lembaga-lembaga yang berguna untuk perubahan yang diharapkan. Indonesia adalah negara dengan jumlah umat muslimnya lebih dari 80 persen, belum termasuk tingkat keragama sosial, budaya dan ekonomi yang sangat besar. Mereka hidup di ribuan pulau-pulau, dengan ribuan suku dan puluhan bahasa daerah. Satu-satunya madzab yang dapat menjembatani perbedaan sosial kultural ini adalah agama Islam. Tentunya orang-orang dapat berpendapat bahwa bahasa nasional, ideologi kebangsaan dan kenegaraan mengikat mereka pada entitas mereka yang kokoh. Tetapi pernyatan-pernyataan politis ini tidak dapat membawa kita kepada pemahaman tentang banyaknya cabang perkembangan sosial yang sedang berlangsung di bawah perubahan masyarakat Indonesia.
Para sarjana muslim dan pekerja sosial, tanpa keraguan mempunyai bias yang inheren. Mereka melihat institusi-institusi menjadi faktor paling penting dalam mentransmisikan pesan-pesan pengembangan melalui komunitas muslim, selain status sosial, kultural, dan ekonominya, karena Islam adalah madzab bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karenanya usaha-usaha untuk mengaktualisasikan berbagai ajaran dalam tersebut menjadi faktor utama untuk meningkatkan pengembangan sosial, perubahan sosial, dan peningkatan kemanusiaan di dalam masyarakat Islam yang dapat diinisiasikan dengan menjadikan ajaran-ajaran tersebut kontekstual sesuai realitas kehidupan muslim sehari-hari. Salah satu dari banyak institusi tersebut yang memiliki fungsi sebagai penanggung jawab di ranah tersebut adalah pesantren.
Pesantren berakar pada konteks sosial yang sangat dalam. Dan memiliki peranan yang begitu besar dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat dalam jumlah besar.
Buku The Impact of Pesantren in Education and Community Development in Indonesia kurang lebih membahas persoalan-persoalan itu melalui kumpulan artikel-artikel yang dipresentasikan dalam Seminar “The Role of Pesantren in Education and Community Development in Indonesia” di Berlin 9-13 Juli, 1987. Seminar ini diselenggarakan oleh The Friedrich-Naumann-Stiftung dan The Third Unit di Fakultas Pendidikan Universitas Teknik, Berlin.
Seminar ini berusaha untuk mendefinisikan aturan dan potensi pesantren di dalam sebuah proces pemberlajaran lintas budaya dan lintas konsep. Melalui penerbitan ini, hasil utama dari seminar dapat dinilai dan didiskusikan oleh publik. Di waktu yang sama, hal ini mungkin memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai kompleksnya konteks persoalan-persoalan yang ada bagi aktivitas Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat. []
Judul : The Impact of Pesantren in Education and Community Development In Indonesia
Penulis : Manfred Oepen and Wolfgang Karcher
Penerbit : Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakt (P3M)
Tahun : I, 1988
Tebal : vii+220 halaman