Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pembangunan masyarakat melalui pendidikan di pesantren. Perhimpunan ini didirikan pada 18 Mei 1983 dengan tujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan pengembangan pesantren sebagai lembaga pendidikan alternatif dan sebagai tempat pembangunan sumber daya manusia.
P3M dibentuk oleh para kyai pengasuh pesantren terkemuka di Indonesia dan beberapa aktivis LSM tahun 1980-an, sebagai wadah aktualisasi tanggung jawab para ulama atau kyai terhadap kehidupan masyarakat dan bangsanya. Dari unsur pesantren di antaranya adalah KH. Sahal Makhfudz (Kajen). KH. M. Ilyas Ruhiyat (Cipasung), KH. Wahid Zaini (Paiton), KH. Yusuf Hasyim (Tebuireng) dan KH. Hamam Dja’far (Pabelan), sementara dari unsur LSM tahun 80-an adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur), Dawam Rahardjo dan Sucipto Wirosarjono. Pusat Kegiatan P3M berkantor di Jl. Cililitan Kecil III/12 Cililitan Kramat Jati Jakarta Timur.
Perhimpunan ini bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat untuk mencapai tujuannya. Salah satu program utama Perhimpunan adalah melakukan pelatihan dan pendidikan bagi para guru dan pengelola pesantren untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan.
Perhimpunan juga memfokuskan diri pada peningkatan keterampilan dan pembangunan ekonomi masyarakat melalui program-program yang mempromosikan usaha kecil dan menengah, serta memberikan bantuan keuangan dan teknis bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak, Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat telah berhasil membantu banyak masyarakat dan pesantren dalam memperoleh pendidikan yang lebih baik, memperoleh sumber penghasilan, dan mencapai kesejahteraan ekonomi.
Kesimpulannya, Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat adalah organisasi non-pemerintah yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pembangunan masyarakat melalui pendidikan di pesantren. Dengan kerja sama yang erat dengan berbagai pihak, Perhimpunan berhasil membantu banyak masyarakat dan pesantren dalam memperoleh pendidikan dan pembangunan yang lebih baik.