P3M.OR.ID. Smart Pesantren adalah program bertujuan membekali para pimpinan dan pengelola pesantren dalam pengelolaan keuangan serta optimalisasi pembelajaran berbasis digital. Program ini penting karena para santri. Selain itu pesantren berperan penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan generasi muda. Oleh karena itu, dukungan teknologi dan tata kelola keuangan yang baik akan membantu pesantren beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Hal tersebut dikatakan oleh Staf Khusus Menko PMK Bidang Kerukunan Beragama, Ulun Nuha dalam kick off program Smart Pesantren tahap dua di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta, Rabu (19/3). Menurutnya santri mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa. Maka sudah selayaknya para santri berhak mendapatkan pendidikan terbaik. “Santri adalah anak-anak Indonesia yang beruntung karena mendapatkan pendidikan berbasis agama yang kuat serta nilai-nilai kehidupan yang luhur. Ciri khas mereka adalah semangat tinggi, ketekunan dalam belajar, dan keberanian bermimpi besar,” ujar Ulun.
Bagi Ulun, pesantren berperan penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan generasi muda. Oleh sebab itu adanya dukungan teknologi dan tata kelola keuangan yang baik jelas akan membantu pesantren beradaptasi dengan perkembangan zaman. Kemudian Ulun menambahkan, pemerintah melalui Kemenko PMK dan Kementerian Agama mendukung penuh inisiatif transformasi pesantren yang digagas Ketua Umum PBNU dan dieksekusi Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU.
Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Gus Muhammad Imam Sofwan Yahya, menilai Program Smart Pesantren sangat baik dan penting. Program ini tidak saja mendorong sistem manajemen pesantren yang lebih profesional tetapi juga berbasis digital. Selain itu Gus Muhammad juga menyoroti pentingnya kerja sama (ta’awun) antara pesantren dan pemerintah dalam menyukseskan program pendidikan pesantren. “Pesantren selalu siap berkolaborasi dengan pemerintah, baik Kemenko PMK maupun Kementerian Agama, untuk memastikan pendidikan santri lebih baik dan sesuai perkembangan zaman,” katanya.
Sasar 100 Santri
Sekedar informasi RMI PBNU berkolaborasi bersama Kemenko PMK dan Kemenag meluncurkan program Smart Pesantren. Program ini adalah bagian dari visualisasi gagasan transformasi pesantren. Smart Pesantren berolaborasi dengan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta mitra industri seperti Meta, Samsung, Kalbe Farma, Astra International dan Etana Biotechnologies Indonesia. Salah satu tujuannya adalah membekali para pimpinan dan pengelola pesantren dalam pengelolaan keuangan serta optimalisasi pembelajaran berbasis digital.
Dalam program ini OJK memberikan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Lembaga Pendidikan bagi pengelola pesantren. Adapun materinya antara lain terkait keuangan syariah dengan basis pemanfaatan digital. Sedangkan Meta mengadakan Pelatihan Edu Content Creator bagi guru, karyawan, dan santri. Materi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menciptakan konten pendidikan yang menarik dan informatif. Sementara itu, Samsung menyelenggarakan Pelatihan Optimalisasi Proses Pembelajaran Berbasis Digital bagi para pengambil keputusan di lembaga pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas belajar-mengajar dengan teknologi digital.
Smart Pesantren tahap kedua ini diikuti oleh perwakilan dari 30 pesantren yang berasal dari Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. untuk peserta jumlah totalnya sekitar 100 orang.