P3M.OR.ID. Prestasi luar biasa diraih oleh santri Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen. Beberapa santrinya berhasil menyabet medali dalam ajang The 20th Hong Kong International Wushu Championship 2025. Ada dua medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu yang mereka bawa ke tanah air. Pencapaian ini membuktikan santri juga bisa unggul dalam olahraga bela diri di kancah dunia.
Adapun santri yang memperoleh mendali emas adalah Kafka Bisma Wicaksono dan Afif Nur Fatah. keduanya masuk dalam kategori umur 15 dan 14 tahun. Sedangkan M. Ilham Riski Saputra meraih perak dalam kategori Umum Non-senjata. untuk kategori beregu juga mendapatkan satu perak. Sedangkan Aidil Nur Fathan mendapat medali perunggu pada kategori umum non senjata. Kompetisi bergengsi ini berlangsung pada 28 Februari – 3 Maret 2025 dan merupakan salah satu turnamen wushu terbesar di dunia. Lebih dari 80 ribu atlet dari 50 negara ikut dalam ajang ini. Keberhasilan Pesantren Al-Kahfi Somalangu menegaskan bahwa wushu dapat berkembang di lingkungan pesantren, sekaligus mengharumkan nama Indonesia.
Keberhasilan gemilang ini tidak datang begitu saja. Para santri menjalani pemusatan latihan intensif selama empat bulan di bawah bimbingan Ma Jiandong, pelatih wushu ternama asal Yunnan, China. Program pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pesantren Al-Kahfi Somalangu dan Team Hualong Tarekat Naqsabandiyah di Kunming City, Yunnan, yang memberikan kontribusi besar dalam mempersiapkan tim untuk bersaing di level internasional.
Pelatih dari Yunnan
Ketua Tim Wushu Pesantren Al-Kahfi Somalangu, menegaskan bahwa keikutsertaan dalam kejuaraan ini bukan hanya soal meraih medali. “Kami ingin menjadikan wushu sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan China,” ujar Julizarbelum lama ini. Ia menambahkan bahwa Pesantren Al-Kahfi Somalangu, sebagai salah satu pesantren tertua di Indonesia, berkomitmen memperkuat hubungan bilateral melalui olahraga dan budaya.
Julizar juga menyampaikan bahwa prestasi ini menjadi titik awal untuk memperluas kerja sama di bidang pendidikan. “Kami berharap dapat mengembangkan program pembelajaran bahasa Mandarin di pesantren dan membuka peluang beasiswa ke China bagi santri lulusan Al-Kahfi Somalangu, khususnya untuk studi di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan,” jelasnya. Langkah ini dianggap strategis mengingat semakin meningkatnya investasi China di Indonesia, yang membutuhkan sumber daya manusia kompeten dan memahami budaya serta bahasa China.
Generasi Muda Berakhlak, Kuat, dan Berteknologi
Keberhasilan ini mempertegas bahwa pesantren bukan hanya tempat mendalami agama, tetapi juga wadah pembinaan prestasi di berbagai bidang olahraga. Dengan kerja keras, semangat juang, dan dukungan berbagai pihak, Pesantren Al-Kahfi Somalangu terus menunjukkan bahwa santri dapat menjadi atlet berprestasi sekaligus duta budaya yang membawa kebanggaan bagi Indonesia di dunia internasional.