Para peserta program moderasi beragama yang berjumlah 15 orang yang semuanya pemimpin pesantren . Di Jerman mereka akan belajar di Goethe Universitat Frankfurt dan Philipps Universitat Marburg.
P3M.OR.ID.Sejumlah peserta beasiswa Non Degree Pelatihan Pengembangan Wawasan Internasional Moderasi Beragama berangkat ke Jerman. Mereka terdiri dari 15 orang yang merupakan peserta berlatar belakang pesantren. Keberangkatan ke negeri Bavaria tersebut dalam rangka mengikuti Program Pelatihan Pengembangan Wawasan lnternasional Moderasi Beragama. Mereka akan belajar di Goethe Universitat Frankfurt dan Philipps Universitat Marburg.
Dalam sambutannya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut program adalah program penguatan moderasi beragama internasional pertama kali. Dalam sambutan yang yang dibacakan Wamenag, Yaqut mengungkapkan ada beberapa alasan memilih Jerman sebagai mitra.
Alasan pertama, kata Menag di Jerman terdapat banyak universitas yang menawarkan Religious Studies. Hal ini menunjukkan negara tersebut menekankan relasi antar umat beragama yang harmonis. Kedua universitas-universitas di Jerman, memiliki Institutes of Islamic Theology yang berfungsi mencetak lulusan-lulusan yang dapat mengajarkan Islam di sekolah-sekolah di Jerman.
Kemudian alasan yang ketiga adalah Jerman juga memiliki komunitas-komunitas keagamaan yang beragam dan pemuka-pemuka agamanya dapat berdialog tentang isu-isu sosial keagamaan bersama; “Dan keempat, situs-situs keagamaan di Jerman sangat menarik untuk dikunjungi guna menambah wawasan tentang keberagaman dan persatuan antar umat,” ujarnya.
Moderasi Beragama Investasi yang Strategis
Untuk itu kepada peserta penerima beasiswa Kementerian Agama, Yaqut meminta dua hal. Pertama, memberikan informasi tentang kehidupan beragama di Indonesia. Hal ini penting karena masyarakat jerman lebih mengetahui lagi tentang kehidupan beragama di Indonesia. “Kedua, menggali teori dan praktik tentang kehidupan beragama yang rukun dan damai di Negara Jerman. Sangat mungkin bahwa dalam beberapa aspek kita bisa mengambil pelajaran dan pengalaman dari Jerman dalam rangka memperkuat program moderasi beragama di negara kita,” pungkasnya
Sementara iitu Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan, program beasiswa Non Degree Pelatihan Pengembangan Wawasan Internasional Moderasi Beragama ke Jerman ini merupakan investasi oleh pemerintah untuk menjaga dan memelihara kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai sebuah negara yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
“Ini adalah investasi yang sangat strategis sekali, saya senang Kementerian Agama bekerjasama dengan LPDP melaksanakan program ini. Hal ini karena yang ikut adalah para pimpinan pesantren,” ujar Gus Yahya, panggilan akrabnya.
Program berlangsung tanggal 20 Januari 2024 – 4 Februari 2024, dengan biaya dari Kolaborasi Kementerian Agama RI dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Kementerian Agama melepas langsung peserta tersebut. Diantara yang hadir dalam acara pelepasan itu Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki dan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf.