P3M.OR.ID. Rekrutmen polisi melalui jalur santri menjadi program prioritas Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Kapolri menilai rekrutmen jalur santri masih menjadi salah satu upaya memiliki polisi yang mempunyai kematangan karekater.
Hal tersebut dikatakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat dalam Pembukaan Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama Harlah Ke-102 NU di Jakarta (5/2). Kapolri menyatakan rekrutmen anggota melalui jalur santri masih menjadi salah satu program prioritas.
Jendral Sigit juga menyebut program rekrutmen jalur santri sebagai salah satu upaya untuk memiliki polisi-polisi yang tidak hanya paham ilmu kepolisian, tetapi juga memiliki kematangan karakter karena dibekali dengan iman yang kuat. “Karena kami ingin punya polisi yang tidak hanya paham tentang ilmu kepolisian, namun juga memiliki kematangan di dalam karakter kesehariannya,” ungkapnya.
Pentingnya SDM
Kapolri juga mengatakan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Nahdlatul Ulama, lanjut Kapolri, memiliki peran besar dalam hal ini. Ada 26.000 pesantren, 10.177 lembaga pendidikan, dan 274 sekolah setingkat perguruan tinggi. Salah satunya adalah membuka peluang sebesar-besarnya bagi santri yang ingin menjadi polisi. Menurut Sigit, rekrutmen polisi untuk anak yang berlatar belakang santri masih menjadi program prioritas.
Diharapkan para santri yang nantinya akan menjadi polisi memiliki karakter yang matang. Lebih lanjut, Listyo mengapresiasi Nahdlatul Ulama (NU) yang telah mendukung program ini. Dia menyambut baik pondok pesantren yang mendorong santrinya untuk bergabung menjadi anggota polisi. “Terima kasih kami mendapatkan rekrutmen-rekrutmen baru, anggota-anggota Polri baru, yang bisa kami tampilkan di masyarakat menjadi polisi-polisi baik. Terima kasih kepada rekan-rekan NU dan pondok pesantren yang telah mendorong dan menjadi anggota Polri,” pungkas Listyo.
Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2025 di The Sultan Hotel dan Residance Jakarta. Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar telah membuka acara yang akan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 5 hingga 7 Feburari 2025. Selain itu acara munas ini, PBNU juga menggelar Harlah NU yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto.