“Kebersihan pesantren masih menjadi tantangan yang harus disikapi dengan serius. Saya mengapresiasi kerja sama dengan P3M sebagai langkah strategis dalam menjawab isu pengelolaan sampah, baik di lingkungan pesantren maupun masyarakat sekitar,” ujar KH. Arifin Junaidi
P3M.OR.ID. Pengelolaan sampah tidak hanya sebatas program kebersihan lingkungan, tetapi juga membangun tanggung jawab dan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian bumi. Untuk itu pengelolaan sampah di pesantren masih menjadi tantangan yang menyikapinya harus dengan serius.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Yayasan Al-Ittihad Poncol, KH. Arifin Junaidi dalam acara Pengarusutamaan (Mainstreaming) Pengelolaan Sampah di Pesantren dan Masyarakat di Pesantren al-Ittihad Poncol, Semarang. “Kebersihan pesantren masih menjadi tantangan yang harus disikapi dengan serius. Saya mengapresiasi kerja sama dengan P3M sebagai langkah strategis dalam menjawab isu pengelolaan sampah, baik di lingkungan pesantren maupun masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Kiai Arifin menambahkan sejarah panjang pesantren yang telah berdiri sejak tahun 1885 dan terus berperan penting dalam mendidik generasi. Untuk itu mendidik tentang kebersihan pesantren masih menjadi tantangan yang harus sangat serius.
Sementara itu pengasuh pesantren, KH. Fathurrahman Thohir menyampaikan rasa syukur dan penghargaan atas terpilihnya Pesantren Al-Ittihad Poncol sebagai salah satu dari 10 pesantren yang menjadi bagian program P3M Bersama CCEP ini. “Pengelolaan sampah tidak hanya sebatas membersihkan lingkungan, tetapi juga membangun tanggung jawab dan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian bumi,” ungkapnya.
Selain itu Kiai Tohir juga mengutip Imam Syafi’i, beliau mengingatkan bahwa kebersihan adalah salah satu cara menjaga kesehatan dan keberkahan hidup. “Pesan ini selaras dengan semangat Islam untuk mencintai kebersihan,” jelasnya.
Jihad Lingkungan
Sedangkan Direktur P3M, KH. Sarmidi Husna, MA. Dalam paparannya, beliau menjelaskan latar belakang program ini sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan pesantren. P3M, yang telah berdiri sejak 1983, memandang isu sampah sebagai tantangan besar bagi banyak pesantren di Indonesia. Meski sempat menghadapi kritik, P3M tetap optimis bahwa pengelolaan sampah adalah bagian penting dari jihad lingkungan. Dengan mengacu pada hadis Nabi Muhammad SAW tentang nilai amal menjaga kebersihan, beliau mengajak seluruh pihak untuk menjadikan pengelolaan sampah sebagai bagian dari ibadah.
Seperti diketahui Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) menggelar pengarusutamaan (Mainstreaming) pengelolaan sampah di Pesantren al-Ittihad Poncol dan Masyarakat. acara yang berlangsung pada 22 November 2024 ada 167 peserta. Tercatat dari pengurus pesantren dan pimpinan pesantren ada17. Kemudian perwakilan santri putra 95, perwakilan santri putri 25 dan perwakilan masyarakat berjumlah 30 peserta.
Program ini meliputi pelatihan pengelolaan sampah, penyediaan fasilitas, dan pendampingan intensif selama satu tahun. Selain itu, akan terbentuk tim khusus yang bertugas memastikan keberlanjutan program. P3M juga memiliki slogan inspiratif, “Jihad Santri Melestarikan Bumi,” sebagai motivasi bagi para santri untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.