Pilihan EditorProfil Pesantren

Ki Syafii Pijoro, Pesantren Luhur Dondong dan Sultan Agung

380
×

Ki Syafii Pijoro, Pesantren Luhur Dondong dan Sultan Agung

Sebarkan artikel ini
foto dok.duniasantri.co

 

P3M.OR.ID. Di kota Semarang ada salah satu pesantren tertua di Indonesia. Pesantren yang terkenal dengan nama Pesantren Luhur Dondong ini telah berdiri pada tahun 1609 M atau zaman Sultan Agung. Pendirinya adalah Kiai Syafii Pijoro Negoro yang juga seorang pejuang kerajaan Mataram.

Pesantren ini terletak di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Merujuk pada sejarahnya, pesantren ini berdiri 1609 M pada zaman Mataram era Sultan Agung (1613-1645 M). Pada awalnya pesantren Luhur Dondong berada dekat pantai Panggung, Mangkang Kulon Utara, namun karena sering kebanjiran pindah ke Ngaliyan.

Pesantren ini memang tak banyak memiliki santri. Jumlah santrinya hanya puluhan orang. Tapi begitu banyak jejak sejarah yang masih tersimpan di salah satu pondok pesantren tertua di Indonesia ini. Usianya telah mencapai 412 tahun! Sejarahnya mewarnai perkembangan pendidikan Islam di tanah Nusantara ini.

Menurut berbagai sumber, Kiai Syafii Pijoro Negoro merupakan keturunan dari Ki Ageng Gribig, Jatinom, Klaten. Sebelum menetap di Kampung Dondong, Ki Syafii menjadi salah satu Komandan Pasukan Sultan Agung yang ikut menyerbu Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur di Batavia (Jakarta) pada 1629.

Ki Syafii Pijoro

Setelah peristiwa penyerbuan itu, Kiai Syafii singgah dan kemudian bermukim di Kampung Dondong. Pada mulanya, setelah menetap di Kampung Dondong, Kiai Syafii mendirikan padepokan. Namun, yang datang untuk belajar justru santri, yang hendak belajar ilmu agama. Maka, padepokan itu pun bertransformasi menjadi pesantren ditandai dengan dibangunnya musala yang kini dikenal sebagai Musala Abu Darda’. Hingga kini musala itu masih berdiri kukuh setelah mengalami beberapa kali renovasi.

Sebelum menetap di Kampung Dondong, Kiai Syafii adalah salah satu Komandan Pasukan Sultan Agung yang ikut menyerbu VOC atau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur di Batavia (Jakarta) pada 1629. Usai penyerbuan itu, Kiai Syafii bermukim di Kampung Dondong dan mendirikan padepokan. Lambat laun, semakin banyak santri yang menimba ilmu di padepokannya. Kemudian Kiai Syafii mengubah padepokan menjadi pondok pesantren.

Meskipun santrinya tidak banyak, Ponpes Luhur Dondong berhasil melahirkan kiai-kiai masyhur di Indonesia. Diantara santrinya yang masyhur adalah Mbah Sholeh Darat. Kemudian juga sosok pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo (1970) Kiai Mas’ud, dan Kiai Zamhari pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah Bogor. Saat ini pesantren Luhur Dondong tetap kokoh berdiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *