Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M)–Dari sudut pandangan sufi, pendidikan juga merupakan media strategis untuk mengantar manusia menuju kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Manusia yang terlahir dalam fitrah yang suci, pertumbuhan dan perkembangannya tergantung pada pendidikan serta lingkungan yang membentuknya. Tetapi selain penting, pendidikan juga berat, karena menurut al-Ghazali hakekat ilmu yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan diperolehnya nilai keutamaan sebagai tujuan tertinggi, hanya bisa dicapai bila pendidikan tidak sekedar untuk memperoleh kepandaian, kedudukan serta kekayaan.
Akhir-akhir ini ahli pendidikan Timur mulai mempelajari sejarah pendidikan Islam. Mereka melakukan berbagai penelitian dan menulis buku, antara lain Khalil Thuthih, Sayidah Asma Fahmi dan Dr. Ahmad Syalabi. Sangat diharapkan kebangkitan bersifat masif di dunia Arab ini merupakan pendorong para pelajar dan sejarahwan agar memusatkan sebagian aktivitasnya mempelajari warisan pendidikan Islam. Di situ akan segera diketahui sejarahnya berikut teori-teori yang diwariskan oleh para penulis dan filosof muslim yang kematangannya sudah mencapai tingkat tinggi, melebih ahli pendidikan Barat yang semasa atau yang datang beberapa abad kemudian.
belakangan beberapa ahli sejarah pendidikan Barat merasakan arti penting karya para penulis dan filosof muslim tentang pendidikan, seperti al-Ghazali, Ibn Sina, dan Ibn Khaldun. Hanya saja apa yang disebut dalam karya Barat modern itu tidak sebanding dengan kebesaran karya dan kematangan teori-teori yang diajukan. Sebagai contoh, Robert Ulich, seorang Guru Besar Sejarah pendidikan pada Harvard University menulis satu pasal dalam bukunya Three Thousand Years of Educational Wisdom tentang al-Ghazali dan Ibn Khaldun. Tapi hanya menerangkan biografinya dalam beberapa baris kutipan dan menyajikan beberapa kutipan dari buku al-Ghazali Ayyuha I-Walad dan Muqaddimah Ibn Khaldun, tanpa memberi komentar sedikitpun. Padahal Ulich termasuk sejarahwan Barat terpenting saat ini.
Bahasan buku ini, hanya dibatasi pada al-Ghazali, seorang filosof, pemimpin religius, dan reformer sosial yang sadar bahwa pendidikan yang benar merupakan sarana untuk menyebar keutamaan (fadhilah) diantara umat manusia. Dengan mensyaratkan menjadi lebih baik dan menjadi lebih utama. Meskipun banyak tulisan al-Ghazali tentang pendidikan, tetapi pokok pikirannya itu dapat dilihat dalam karyanya Ihya’ Ulumuddin, Fatihat al-Ulum, dan Ayuha I-Walad. Di sinilah terhimpun fikiran-fikiran al-Ghazali mengenai pendidikan.
Pemikiran pendidikan al-Ghazali sejalan dengan filsafatnya yang religius dan sufistik. Dia merumuskan tujuan pendidikan secara jelas sesuai dengan filsafatnya, kemudian menerangkan pengetahuan-pengetahuan yang perlu diajarkan kepada anak yang sedang tumbuh agar dapat mencapai tujuan tersebut. Diterangkan pula bagaimana seharusnya hubungan antara guru dan murid, serta prinsip-prinsip yang harus dipegangi seorang guru dalam menunaikan tugasnya. Di samping ia telah merumuskan metode mengajar dengan garis amat tegas. Dengan itu, al-Ghazali telah meletakkan sistem pendidikan yang sempurna yang ditentukan dan dirumuskan atas dasar filsafat yang dianut.
Penulis : Prof. Fathiyah Hasan Sulaiman
Penerbit : Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M)
Tahun : Cetakan I, April, 1986
Mas….
Beli buku KOnsep pendidikan al-ghazali dimana mas…
cara pesannya bagaimana tad?