Logo Resmi Nahdlatul Ulama |
NU memberikan nuansa tersendiri dalam kehidupan masyarakat Islam di Indonesia. Dalam berpolitik, NU pun sering kali menampilkan manuver-manuver politik berbeda.
Meski status organisasi awal hanya bergerak di ranah agama, NU dalam perjalanannya pun berkiprah di bidang pendidikan dan ekonomi. NU pun memiliki beberapa lembaga yang fokus di bidang tertentu.
Sebut saja, misalnya, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU), Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (Asosiasi Pesantren Indonesia), Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU), Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU). NU juga memiliki beberapa lajnah untuk menangani masalah-masalah khusus
Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama (NU) genap berusia 87 tahun. Suatu rentang perjalanan yang panjang untuk sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas). Banyak kiprah dan pencapaian yang telah digapai, namun banyak pula tantangan yang mengadang di depan.
NU adalah ormas Islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada 16 Rajab 1344/31 Januari 1926. Ada tiga sesepuh NU yang berperan penting dalam pengembangan awal NU sampai organisasi ini mendapat pengakuan resmi dari Hindia Belanda pada 6 Februari 1930. Tiga sesepuh itu adalah:
– KH Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971)
– KH Muhammad Hasyim Asy’ari (1871-1947)
– KH Bisri Syansuri (1886-1980)
Sebagai Rais Akbar (pemimpin NU yang pertama), KH Hasyim Asy’ari merumuskan dua kitab:
– Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar).
– Kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah.
Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan, dan politik. (Afriza Hanifa)
Post: ROL
Link: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/04/12/n3wk0c-jalan-panjang-nahdlatul-ulama-3